MAKALAH PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

(Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar)

Yanto Heryanto, S.Sos., M,Si
Disusun oleh kelompok 1 :
Rizky Maulana            :           116020335
Muhammad Sokhekh  :           116020336
Nurulia Shinta Dewi   :           11602033
Manajemen 2J

PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2017



KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Perkembangan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam” tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Yanto Heryanto, S.Sos., M,Si selaku dosen Ilmu Alamiah Dasar atas bimbingan, pengarahan, dan kemudahan yang telah diberikan kepada penulis dalam pengerjaan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah ini. Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca sekalian. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.


Cirebon, 16 Oktober 2017


Penulis            







DAFTAR ISI






BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang mempelajari tentang pengungkapan rahasia dan gejala alam, meliputi asal-usul alam semesta dengan segala isinya, termsuk proses, mekanisme, sifat benda maupun peristiwa yang terjadi. Manusia memiliki rasa ingin tau terhadap alam hingga menyebabkan diperolehnya pengetahuan dari alam semesta ini. Pengetahuan dari alam semesta inilah yang nantinya akan berkembang dan menjadi dasar ilmu pengetahuan alam.dengan pengetahuan tersebut informasi akan terus bertambah dan berkembang dari masa ke masa, serta berkembang sesuai zamannya, sejalan dengan cara berfikir dan alat bantu yang ada pada saat itu. Oleh karena itu pengetahuan alam sangat penting dalam kehidupan dan perkembangan zaman.
Sejalan dengan cara berfikir dan sifat manusia yang tidak pernah puas dengan apa yang sudah  diketahuinya, menjadikan ilmu pengetahuan menjadi siklus yang akan terus berkembang. Munculnya istilah “Metode Ilmiah”  tidak lepas dari hal di atas. Dalam hal ini, metode ilmiah merupakan jembatan untuk berkembangnya ilmu pengetahuan alam. Metode ilmiah menjadi suatu yang penting yang di dalamnya terdapat langkah-langkah operasional yang mendukung teciptanya pengetahuan.
Dengan metode ilmiah IPA klasik terciptanya banyak sekali ilmu pengetahuan yang menjadi dasar untuk metode ilmiah IPA modern yang nantinya akan menentukan pengetahuan yang baru dengan alat bantu dan cara berpikir yang lebih dari IPA klasik.







1.2  Rumusan Masalah

1.      Bagaimana sejarah perkembangan IPA ?
2.      Apa perbedaan IPA klasik dan IPA modern ?
3.      Apa saja ruang lingkup IPA serta pengembangannya ?

1.3  Tujuan Penulisan

1.      Mengetahui sejarah perkembangan IPA.
2.      Mengetahui perbedaan IPA klasik dan IPA modern.
3.      Mengetahui ruang lingkup IPA serta pengembangannya.

1.4  Manfaat Penulisan

Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak. Khususya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam mempelajari perkembangan dan pengembangan ilmu pengetahuan alam.










BAB II
PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN IPA

2.1  Sejarah Perkembangan IPA

Awal dari IPA dimulai pada saat manusia memperhatikan gejala-gejala alam, mencatannya dan kemudian mempelajarinya. Pengetahuan yang diperoleh mula-mula terbatas pada hasil pengeamatan terhadap gejala alam yang ada. Kemudian  makin bertambah dengan pengetahuan yang diperoleh dari hasil pemikirannya. Dengan peningkatan daya pikirnya, manusia akhirnya dapat melakukan eksperiment untuk membuktikan dan mencari kebenaran dari suatu pengetahuan. Setelah manusia mampu memadukan kemampuan penalaran dengan eksperimen maka lahirlah Ilmu Pengetahuan Alam sebagai ilmu yang mantap.
Pada mulanya ilmu pengetahuan timbul di Asia, meluas ke Yunani, kembali ke Asia di Timur Tengah, baru kemudian ke Eropa. Untuk memberikan gambaran tentang perkembangan ilmu pengetahuan alam berikut akan dibahas berbagai pengetahuan yang dikenal manusia dan cara berpikirnya sejak zaman kuno sampai modern.

A.    Zaman Kuno

Pengetahuan yang dikumpulkan pada zaman kuno berasal dari kemampuan mengamati dan membeda-bedakan dan dari hasil percobaan yang sifatnya spekulatif atau trial and error. Semua pengetahuan yang diperoleh diterima apa adanya, belum ada usaha untuk mencari asal-usul dan sebab-akibat dari segala sesuatu.
Pada saat manusia mulai mempunyai kemampuan menulis, membaca dan berhitung maka pengetahuan yang terkumpul dicatat secara tertib dan berlangsung terus-menerus. Misalnya dari pengamatan dan pencatatanperedaran matahari, ahli astronomi Babilonia menetapkan pembagian waktu. Tahun dibagi dalam 12 bukan, minggu dibagi dalam 7 hari dan hari dalam 24 jam, jam kemudian dibai dalam 60 menit dan menit dibagi dalam 60 detik.



B.     Zaman Yunani Kuno

Yunani merupakan wilayah Eropa yang berbatasan dengan Asia Barat, maka dengan cepat menimba ilmu pengetahuan dari timur. Di Yunani ilmu pengetahuan ini disempurnakan melalui penyelidikan (inquiring). Pada tahap ini manusia tidak hanya menerima pengetahuan sebagaimana adanya tetapi secara spekulatif mencoba mencari jawaban tentang asal-usul dan sebab-akibat dari segala sesuatu. Beberapa tokoh dan pandangan-pandangannya adalah sebagai berikut :
1)      Thales (624 – 548 SM)
Ahli filsafat dan matimatika, pelopor dari segala cabang ilmu. Thales dianggap sebagai orang pertama yang mempertanyakan dasar dari alam dan segala isinya. Dia berpendapat bahwa pangkal segala sesuatu adalah air.
2)      Pythagoras (580 – 500 SM)
Seorang ahli matematika. Dia mengemukakan 4 unsur dasar suatu benda, yaitu tanah, air, api, dan udara. Pythagoras juga terkenal dengan dalilnya, yaitu Dalil Pythagoras. Dalil ini mengatakan bahwa kuadrat panjang sisi miring sebuah segitiga siku-siku sama dengan jumlah kuadrat panjang kedua sisi siku-sikunya (a² + b² = c²).
3)      Socrates (470 – 399 SM)
Socrates dianggap sebagai tonggak sejarah ilmu pengetahuan Yunani karena sejak Socrates ini banyak penyelidikan yang dilakukan terhadap pengetahuan yang menyangkut kehidupan manusia, sedangkan sebelumnya orang mengadakan penyelidikan yang menyangkut alam.
4)      Leucipus dan Demokritos (460 – 370)
Penemu teroi atom ini mengemukakan teori bahwa segala zat teridiri dari atom. Atom ini tidak dapat dimusnahkan dan tidak dapat diubah, atom dapat berbeda dalam bentuk dan ukurannya. Segala zat berbeda dalam jumlah dan susunan atom.
Semua perubahan yang terjadi pada benda aladah akibat dari penggabungan dan penguraian atom menurut hukum sebab-akibat.




5)      Aristoteles (384 – 322 SM)
Aristoteles berpendapat bahwa ada 5 unsur dasar dari segala sesuatu, yaitu tanah, air, api, udara, dan eter (uint essentia). Unsur yang satu dapat berubah menjadi unsur yang lain, kecuali eter. Misalnya, dari air dan tanah pada saat main masak-masak akan berubah menjadi garam, biji dan logam.
6)      Archimedes (287 – 212 SM)
Archimedes adalah ahli matematika, fisika, dan mekanika. Dia suda menggunakan cara empiris yang didasarkan pada pengalaman atau percobaan. Archimedes menemukan bahwa benda yang terapung di air akan kehilangan berat sesua dengan berat air yang terdesak.

C.    Zaman Pertengahan

1.      Zaman Alkimia (abad 1 – 2)
Selama 4 unsur dasar yang telah dikemukakan oleh ahli dari zaman Yunani, ahli ahli alkimia menambahkan 3 unsur lagi, yaitu air raksa, belerang, dan garam.. pengertian unsur lebih dimaksudkan pada sifatnya dari pada unsur itu sendiri, misalnya :
1.      Air raksa   :           logam yang mudah menjadi cair.
2.      Belerang   :           mudah terbakar.
3.      Garam      :           tidak dapat terbakar dan bersifat tanah.
2.      Zaman Latrokimia
Tokoh-tokoh yang ada pada Zaman ini diantaranya :
a)      Al-Khowarizmi (780 -  850 SM)
Seorang ahli aljabar dan aritmatika. Dalam bukunya “Al Jabr wal Mukabala” (Pengutuhan kembali dan pembangingan), memperkenalkan asas algorisme yang merupakan sistem hitungan nilai angka menurut tempatnya dari kanan ke kiri yaitu satuan, puluhan, ribuan, dan seterusnya. Hal ini kemudian menjadi dasar penggunaan sistem desimal.
b)      Niarizi (wafat th. 922 M)
Menulis sejumlah buku tentang cuaca dan iklim serta pengetahuan tentang bintang. Niarizi juga membuat planetarium dan alat bantu ilmu bintang untnk menggambarkan gerak benda-benda langit dan mengukur jaraknya.







c)      Ar-Razi (866 – 909 M)
Oleh bangsa Eropa dikenal sebagai Rezes, adalah tokoh kedokteran dan kimia sekaligus orang pertama yang mendiagnosa penyakit cacar dengan membedakan atas cacar air (variola) dan cacar merah (rougella). Sebagai ahli kimia Ar-Razi menemukan air raksa (mercury).
d)     Ibnu Sina (980 – 1037 M)
Dikenal dengan nama Avicena, adalah tokoh kedokteran. Bukunya Al-Quran Fi’ith Thibb (pedoman Kedokteran) adalah buku terluas yang dipergunakan dalam dunia kedokteran kedokteran. Karya-karyanya yang lain sebanyak 170 judul diterjemahkan kedalam bahasa latin.
e)      Ibn Baithar (Wafat 1248M)
Di dunia Barat dikenal dengan nama Alpetragius. Seorang ahli tumbuh-tumbuhan yang mengarah pada applied science di bidang obat-obatan. Dalam bukunya Al-Adwiyati’ Basttithah (Ramuan Sederhana) Ibn Baithar mengemukakan 1400 ramuan obat,300 diantaranya adalah temuannya sendiri, 200 ramuan diantaranya merupakan ramuan tumbuh-tumbuhan. Buku ini dicetak pula dalam bahasa latin dengan judul Simplica (1758-828 m).










f)       Al-Ashama’i (740 _ 828 M)
Sarjana ilmu hewan. Dalam bukunya Al-Hayawan, dia menguraikan tentang singa, harimau, gajah, dan unggas dalam alamnya serta perpindahannya berhubungan dengan musim.
Secara garis besar, sumbangan bangsa Arab dalam perkembangan pengetahuan alam adalah :
·         Menerjemahkan karya-karya peninggalan Yunani, mengembangkan dan menyebarkan ke Eropa.
·         Mengembangkan metode eksperimen sehingga memperluas pengamatan dalam bidang kedokteran, obat-obatan, astronomi, kimia dan biologi.
·         Memantapkan penggunaan sistem bilangan dengan dasar sepuluh.

D.    Zaman Modern

Pengetahuan yang terkumpul sejak zaman Yunani sampai pertengahan sudah banyak tapi belum tersususn secara sistematis dan belum dianalisis menurut jalan pikiran tertentu. Kesimpulan yang didapat, biasanya masih diwarnai oleh cara berpikir ahli filsafat, agama, atau mistik. Setelah ditemukannya alat-alat yang makin sempurna maka dikembangkanlah metode eksperimen.
Setelah dikembangkannya metode eksperimen ini ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat. Tokoh-tokoh yang terkenal pada masa ini antara lain :
1)      Evangelista Torricelli (1558 – 1647 M)
Seorang ahli fisika dan ilmu pasti yang berhasil menemukan termometer sebagai alat pengukur suhu udara sekaligus dapat memperkirakan tekanan udara pada suatu tempat.
2)      Antonio Laurent Lavoisier (1743 – 1749 M)
Pelopor di bidang kimia. Lavoisier menemukan hubungan zar asam dan udara dalam pembakaran, serta menemukan sifat asam dan basa dalam suatu zat.
3)      Antony van Leuwenhoek (1632 – 1732 M)
Seorang ahli biologi. Dengan menggunakan mikroskop hasil karyanya, dapat melihat bakteri dengan perbersar 270 kali. Ia juga menemuka spermatozoa anjing, kelinci, ikan, manusia dan sejumlah binatang lainnya.

2.2  IPA Klasik dan IPA Modern

Banyak pendapat tentang pengertian IPA Klasik dan IPA Modern yang dicetuskan oleh para pakar. Pendapat-pendapat tersebut masing-masing berbeda, pada umumnya berlandaskan atas disiplin ilmu yang mereka tekuni.

a)      IPA Klasik

Bila ditinjau dari pengertian klasik sendiri, maka dapat diartikan bahwa yang klasik umumnya bersifat tradisional berdasarkan pengalaman, kebiasaan, atau naluri semata. Meskipun ada kreasi, namun merupakan tiruan dari keadaan alam sekitar.
Pakar fisika membedakan antara Fisika Klasik dan Fisika Modern. Fisika Klasik atau fisika terbatas mempelajari komponen materi dan interaksi antara komponen dengan perkembangan pengamatan.
a)      Dinikmati langsung gerakan benda dalam mekanika.
b)      Penglihatan dengan teori cahaya
c)      Pendengaran dengan suara.
d)     Indera rasa termodinamika.
e)      Listrik magnet.
Dari sisi berkembangan pengetahuan tentang penjumlahan vektor yang dipakai dalamcomputed tomografi (CT) atau penampang lintang tubuh dengan sinar X,m magnetic resonance imaging (MRI) untuk deteksi tumor. Di samping itu, juga teori momentum linear (p= mv) yang selanjutnya dikembangkan dalam sistem terisolasi, muncul hukum kekekalan momentum maupun kekekalan energi. Listrik maupun magnet ditemukan dan berkembang dengan adanya potensial dan energi potensial serta gaya energi listrik induksi.
IPA klasik secara umum, sebagai contoh digambarkan pembuatan ragi tempe dan juga ragi tapis; meskipun hanya berdasarkan pengalaman petani, namun tanpa disadari petani tersebut telah berkecimpung dalam bidang mikrobiologi, mikologi, dan tentu saja tidak lepas dari ilmu fisika yang mendasarinya. Contoh lain, pembuatan gula kelapa merupakan proses fisika bersama-sama kimia yang telah tinggi tingkatannya, juga pembuatan terasi, ikan asin, rendang, dan telor asin adalah merupakan karya IPA klasik.


Petani pembuat / pengrajin sama sekali tidak mengetahui proses yang terjadi dalam mewujudkan karyanya. Demikian pula segala kegiatan yang merupakan larangan berdasarkan kepercayaan. Dengan kata lain, dianggap tabu atau pamili atau angker adalah merupakan usaha untuk mempertahankan keseimbangan lingkungan, sebagai contoh tokek tidak boleh dibunuh, ikan di suatu tempat angker tidak boleh dimakan. Mereka tidak melakukan penelitian dan pengujian, namun hanya berdasarkan pengalaman dari nenek moyangnya.

b)     IPA Modern

IPA modern muncul berdasarkan penelitian maupun pengujian dan telah diadakan pembaharuan yang dikaitkan dengan berbagai disiplin ilmu yang ada. Proses canning, pengalengan ikan, buah-buahan, dan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan fisika, biologi, kimia, biokimia, dan sebagainya merupakan hasil perkembangan IPA yang telah dinikmati olehmanusia.
Fisika modern merintis dimulainya IPA modern yang dikaitkan dengan diketemukannya teori relativitas dan kuantum yang menggambarkan sifat atom, inti, dan partikel lain molekul zat padat. Sebagai contoh, teknologi nuklir merupakan teknologi modern yang dapat dimanfaatkan dalam bidang kedokteran, trasnportasi, angkatan bersenjata, dan berbagai penelitian yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang lain.
IPA modern diperoleh atas dasar penelitian dengan menggunakan metode ilmiah disertai pengujian berulang kalo sehingga diperoleh ilmu yang mantap, baik untuk terapan atau ilmu murni. Banyak contoh kegiatan IPA modern, seperti pemanfaatan energi matahari untuk kegiatan yang berkaitan dengan listrik untuk transportasi, industri, rumah tangga adalah pemanfaatan foron untuk menimbulkan aliran muatan listrik (elektron) karena perbedaan panas, sehingga terbentuklah sel pembangkit listrik. Tungku sinar matahari telah banyak digunakan yang hanya berprinsip pada titik fokus lensa cekung.
Dengan energi panas bumi dapat diperoleh tenaga listrik. Dalam kaitannya dengan alam lingkungan, untuk menciptakan suasana bersih timbul pemikiran pemanfaatan sampah sisa organisme, seperti jerami, sisa tanam-tanaman lain, dan kotoran hewan diproses dengan bantuan bakteri dalam kondisi tertentu sehingga menghasilkan gas-gas yang ternyata dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar. Proses di atas sering disebut sebagai energii biogas.


Dengan demikian penggolongan IPA klasik dan IPA modern sama sekali bukan berkaitan dengan waktu maupun klasifikasi bidang ilmu. Penggolongan ini lebih mengacu kepada konsepsi yaitu cara berpikir, cara memandang, dan cara menganalisis suatu fenomena alam. Perkembangan ilmu yang sangat besar akhir-akhir ini sangat ditunjang oleh perkembangan ilmu maupun perangkat computer yang semakin cepat dan canggih.
Abad 15 16 19 20.

2.3  Ruang Lingkup IPA

Ilmu Pengetahuan Alam atau juga sering disebut Kealaman Dasar merupakan Ilmu Pengetahuan yang hanya mengkaji tentang konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial tentang gejala-gejala alam semesta. Ilmu alamiah mempunyai relativitas artinya kebenaran yang ditemukan oleh manusia pada suatu saat dapat disangkal (ditolak) atau diubah dengan kebenaran yang baru. Teori yang tidak cocok lagi dengan hasil-hasil pengamatan baru diganti dengan teori yang lebih memenuhi keperluan.Ilmu pengetahuan pada hakekatnya adalah satu, pembagian atau pemisahan ilmu kareadanya perkembangan ilmu dalam proses yang cukup lama, tetapi dalam perkembangan lebih lanjut tampak adanya kecenderungan generalisasi dari beberapa cabang ilmu pengetahuan itu bertemu lagi. Misalnya dalam mempelajari Biologi maka diperlukan dasar yang kuat dari Fisika dan kimia.
Sasaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah semesta dengan segala isinya, misal Ilmu Fisika memandang kesemuanya itu adalah materi dan energi. Yang dimaksud materi atau zat adalah apa saja yang mempunyai massa dan menempati suatu ruang, baik berupa padat, cair dan gas, sedang energi adalah sesuatu yang dapat memindahkan materi dari suatu tempat ke tempat lain.
Dalam penelaahan akan ditemukan kebenaran-kebenaran yang selanjutnya disusun secara sistematik sehingga mudah untuk dipelajari dan dipahami oleh orang lain. Mengenal atau mengetahui alam semesta dengan baik merupakan jerih payah para ilmuwan, Kejadian alam semesta ini tidak timbul dengan sendirinya tetapi terdapat keteraturan proses, sebab akibat yang saling keterkaitan. Dari keteraturan itu dapat dicari hukum alam (Natural Low) yang dapat menjawab rahasia alam.


Sehubungan dengan rasa keingintahuan manusia terus berkembang maka manusia menggunakan perpaduan antara rasionalisme dan imperisme yaitu metode pemecahan masalah secara keilmuan yang sekarag disebut ilmiah. Ilmu Alamiah (IA) sering disebut Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Ilmu Kealaman atau Natural Sains atau Sains. Ilmu Alamiah hanya mengkaji tentang gejala-gejala alam semesta sehingga terbentuk konsep dan prinsip.
Tujuan ilmu alamiah adalah untuk mencari kebenaran, menentukan fakta. Dalam hal ini hendaknya berhati-hati pada ‘’kebenaran’’. Kebenaran yang bersifat sementara dan yang bersifat mutlak . Metode ilmiah tidak berhubungan dengan kebenaran mutlak, sesuatu yang mutlak berarti telah berakhir. Bila sesuatu telah diketahui mutlak maka ilmu alamiah tidak dapat diterapkan untuk bertindak lebih jauh. Ilmu alamiah hanya dapat mengemukakan bukti kebenaran sementara dan dengan kata lain untuk kebenaran sementara adalah ‘’teori’’dengan menggunakan metode ilmiah.
Beberapa kegunaan ilmu alamiah dalam kehidupan manusia antara lain:
a)      Membantu memecahkan permasalahan dengan penalaran dan pembuktian yang memuaskan.
b)      Menguji hasil penelitian orang lain sehingga diperoleh kebenaran yang objektif.
c)      Memecahkan atau menemukan jawaban rahasia alam yang sebelumnya masih menjadi teka-teki.

A.    ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA AL-QUR’AN BERBICARA TENTANG ALAM SEMESTA

Para ilmuwan sejak dulu senantiasa ingin mengetahui jenis partikel yang membentuk matahari, bulan, bintang-bintang dan bumi. Metode alamiah yang terlintas di pikiran mereka adalah berusaha untuk menyingkap bagian-bagian materi yang membentuk alam semesta. Mereka percaya bahwa dengan memisahkan unsur-unsur pembentuk sesuatu, pada akhirnya dapat diketahui sebuah partikel yang menjadi unsur pertama pembentuk sesuatu tersebut. Oleh karena itu, kita menyaksikan bahwa para ilmuwan kuno menganggap air, udara, api dan tanah sebagai unsur pertama terbentuknya alam semesta dan beberapa yang lain berbicara tentang keberadaan sebuah unsur yang penuh teka-teki dan mereka menyebutnya sebagai rahasia penciptaan alam. Unsur yang penuh teka-teki itu sekarang dikenal sebagai atom dan kemudian para ilmuwan menyingkapnya melalui eksperimen di laboratorium-laboratorium riset. Atom tersusun dari inti atom dan itu dikenal sebagai partikel pertama penciptaan.
Kitab suci Al-Quran dalam sejumlah ayatnya, menyinggung fenomena-fenomena yang menyita pikiran dan menakjubkan seperti penciptaan. Proses penciptaan alam semesta dan dunia serta tahapan-tahapannya, dapat ditemukan secara acak di berbagai ayat al-Quran. Di ayat-ayat itu, kadang asap (Dukhan) atau air disebutkan sebagai partikel dasar terbentuknya langit dan bumi. Abdul Ghani Khatib dalam sebuah bukunya menulis, “Tuhan pertama kali menciptakan air dan bersamanya ia ciptakan unsur-unsur lain. Kemudian ia hembuskan suhu yang sangat panas sehingga keluar uap darinya… uap itu seperti asap, tebal dan pekat. Kemudian Tuhan mengubah asap itu menjadi padat dan menjadikannya bentuk yang berbeda.”Berkenaan dengan penciptaan alam semesta, Imam Muhammad al-Baqir as mengatakan, “Semua yang ada adalah air dan Arsh Tuhan berada di atasnya, kemudian Tuhan menciptakan sebuah ledakan di air dan setelah itu, ia memadamkan bara dan lidahnya dan kemudian muncul asap yang menjadi materi terbentuknya langit.” (Tafsir Nur al-Tsaqalain, jil 4, hal 540)
Al-Quran dalam surat Fussilat ayat 11, menyinggung masalah penciptaan langit dari asap dan berfirman, “Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati”.Seorang mufassir besar Islam, Ayatullah Makarim Shirazi ketika menafsirkan ayat 11 surat Fussilat, menulis, “Kalimat (langit itu masih merupakan asap) menunjukkan bahwa penciptaan langit dimulai dari tumpukan dan gumpalan asap yang sangat besar dan ini sepenuhnya sesuai dengan riset terbaru tentang dimulainya penciptaan. Sekarang, kebanyakan bintang juga dalam bentuk tumpukan gas dan asap yang padat.” (Tafsir Nemune, jil 20, hal 228)
Beberapa mufassir dengan memperhatikan ayat 27-32 surat an-Nazi’at, meyakini bahwa langit diciptakan sebelum bumi dan setelah itu barulah muncul air, tumbuh-tumbuhan dan gunung-gunung. Tahapan tersebut sesuai dengan penegasan sains modern.” Dalam surat an-Nazi’at ayat 27-32 disebutkan, “Apakah kamu lebih sulit penciptaannya ataukah langit? Allah telah membinanya, Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya, dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang. Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh.”
Seorang fisikawan Rusia, George Gamow juga menganggap asap sebagai partikel pertama terbentuknya bintang-bintang dan mengatakan, “Sebuah argumentasi astronomi mengantarkan kita pada realita ini bahwa bintang-bintang langit yang tak terhitung jumlahnya memiliki awal dan semua mereka muncul dari asap yang sangat panas.”
Menurut lahiriyah ayat-ayat al-Quran dapat disimpulkan bahwa langit dan bumi muncul setelah sebuah fase yang disebut asap oleh al-Quran. Dan sebelum asap, ada sebuah fase lain di mana air terkadang memainkan peran penting di dalamnya. Beberapa pakar tafsir menerjemahkan kata “Ma'” terkait penciptaan alam dengan air. Tapi, beberapa yang lain menganggapnya sebagai benda cair dan panas, di mana berbagai jenis gas yang panas dan pekat keluar dari benda itu. Kemudian gas tersebut menjadi padat dan beku dan begitulah munculnya bumi, bintang-bintang dan planet-planet.
Ulasan ini paling tidak sejalan dengan Teori Ledakan Besar (Bing Bang Theory). Akan tetapi, mengingat ada beragam teori tentang penciptaan alam semesta dan sampai sekarang belum satu pun terbukti dengan pasti, maka hipotesa-hipotesa tersebut tidak bisa disandarkan pada al-Quran.Teori Ledakan Besar mengungkapkan bahwa alam semesta termasuk bumi dan isinya itu terbentuk dari sebuah ledakan besar. Teori ini menyatakan adanya “awal atau permulaan” pada alam semesta, yang disebabkan oleh Big Bang. Berdasarkan pemodelan ledakan ini, alam semesta, awalnya dalam keadaan sangat panas dan padat, mengembang secara terus menerus hingga hari ini. Berdasarkan pengukuran terbaik tahun 2009, keadaan awal alam semesta bermula sekitar 13,7 miliar tahun lalu, yang kemudian selalu menjadi rujukan sebagai waktu terjadinya Big Bang tersebut.Salah satu bukti yang menunjukkan alam semesta berasal dari sebuah ledakan besar adalah terdapatnya kandungan Hidrogen dan Helium yang tersebar di seluruh jagat raya.
Jika alam semesta tidak memiliki awal, seharusnya Hidrogen telah menghilang dari alam semesta ini diakibatkan perubahan atom Hidrogen menjadi atom Helium. Ini bukti yang ditemukan dari penelitian yang panjang.Akhirnya, para ilmuwan di dunia mengakui kebenaran bahwa alam semesta lahir dari sebuah ledakan besar yang tentu saja diciptakan keberadaannya. Namun, jika kita ingin melihat jauh sebelum Big Bang, apa yang harus kita lalukan? Apa yang terjadi sebelum Big Bang? Kekuatan apa yang telah menciptakan itu semua?

Al-Quran dalam berbagai ayatnya, tidak hanya menyinggung partikel-partikel yang membentuk kehidupan dan penciptaan, tapi juga menjelaskan bagaimana alam semesta itu terbentuk dan masanya. Pada ayat 9-12 surat Fussilat, al-Quran memaparkan secara global tentang enam tahapan dari tahap-tahap penciptaan alam semesta. Dua tahap untuk penciptaan langit, dua tahap untuk penciptaan bumi dan dua tahap untuk penciptaan apa yang ada di antara langit dan bumi. Namun, ayat-ayat tersebut tidak menyinggung proses detail dan waktu yang dibutuhkan untuk setiap tahap.
Ayat-ayat tersebut berbunyi, “Katakanlah: “Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam”. Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”.
Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati”. Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya
Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.”
Mengenai enam tahapan penciptaan tersebut, Ayatullah Makarim Shirazi menjelaskan, “Tahap pertama adalah tahap di mana alam semesta berbentuk gumpalan asap. Tahap kedua adalah fase di mana tumpukan-tumpukan besar dari gumpalan asap tersebut mulai terpisah dan berputar pada poros inti gumpalan. Pada tahap ketiga, tata surya termasuk matahari dan bumi, mulai terbentuk dan pada tahap keempat, bumi mulai dingin dan siap menyambut kehidupan. Pada tahap kelima, tumbuh-tumbuhan dan pepohonan mulai tumbuh di bumi. Dan pada tahap keenam, hewan dan manusia mulai tampak di bumi.” (Tafsir Nemune, jil 6, hal 202).



B.     TEORI BERBICARA TENTANG ALAM SEMESTA

a.      Teori Terbentuknya Alam Semesta
Berbagai teori tentang terbentuknya alam semesta telah menjadi perdebatan para peneliti dari zaman ke zaman. Beberapa yang akan disajikan merupakan teori yang masih dipercaya hingga kini. Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba dan sebagainya. Sedang makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet, galaksi.Para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam pengertian tentang ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada di dalamnya. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang berakal budi dan sebagai penghuni alam semesta selalu tergoda oleh rasa ingin tahunya untuk mencari penjelasan tentang makna dari hal-hal yang diamati.
b.      Teori Terbentuknya Galaksi dan Tata Surya.
Menurut Fowler, 12 ribu juta tahun yang lalu Galaksi kita ini tidaklah seperti dalam keadaan seperti sekarang ini. la masih berupa kabut gas hidrogen yang sangat besar sekali yang berada di ruang angkasa. la bergerak perlahan mengadakan rotasi sehingga keseluruhannya berbentuk bulat. Karena gaya beratnya maka ia mengadakan kontraksi. Massa bagian luar banyak yang tertinggal; pada bagian yang berkisar lambat dan mempunyai berat jenis yang besar terbentuklah bintang-bintang.Gumpalan kabut yang telah menjadi bintang itupun secara perlahan mengadakan kontraksi. Energi potensialnya mereka keluarkan dalam bentuk sinar dan panas radiasi dan bintang-bintang itupun makin turun temperatur-nya. Setelah berpuluh ribu juta tahun ia mempunyai bentuknya yang boleh dikatakan tetap seperti halnya matahari kita.
a)      Hipotesis Nebula
Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant(1724-1804) pada tahun 1775. Kemudian hipotesis ini disempurnakan oleh Pierre Marquis de Laplace pada tahun 1796. Oleh karena itu, hipotesis ini lebih dikenal dengan Hipotesis nebula Kant-Laplace. Pada tahap awal tata surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula.


Unsur gas sebagian besar berupa hidrogen. Karena gaya gravitasi yang dimilikinya, kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu. Akibatnya, suhu kabut memanas dan akhirnya menjadi bintang raksasa yang disebut matahari. Matahari raksasa terus menyusut dan perputarannya semakin cepat. Selanjutnya cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam. Dengan cara yang sama, planet luar juga terbentuk.
b)      Hipotesis Planetisimal
Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa tata surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang hampir menabrak matahari.
c)      Hipotesis Pasang Surut Bintang
Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jean dan Herold Jaffries pada tahun 1917. Hipotesis pasang surut bintang sangat mirip dengan hipotesis planetisimal. Namun perbedaannya terletak pada jumlah awalnya matahari.
d)     Hipotesis Kondensasi
Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.
e)      Hipotesis Bintang
Kembar Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya tata surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil.
f)       Hipotesis Big Bang
Big Bang merupakan salah satu teori tentang awal pembentukan jagat raya. Teori ini menyatakan bahwa jagat raya dimulai dari satu ledakan besar dari materi yang densitasnya luar biasa besar. Impilikasinya jagat raya punya awal dan akhir. Teori ini terus-menerus dibuktikan kebenarannya melalui sejumlah penemuan, dan diterima oleh sebagian besar astrofisikawan masa kini.




c.       Sistem Tata Surya
Sembilan buah planet yang mengelilingi matahari pada hakikatnya merupakan dunia tersendiri, dengan beberapa cm khas. Dilihat dari segi kemanusiaan, bumilah yang paling khas, karena mampu mengemban kehidupan dan makhluk teknologi. Sampai saat ini diduga tidak ada Homo Sapiens. Manusia Pemikir, di lingkungan planet lain (makhluk jenis lain) mungkin saja hidup di planet Mars atau Venus, artinya dapat berkembang atau bermetabolisme.
Sesuatu yang sangat menarik kiranya ialah kenyataan, bahwa ruang antara kedua golongan planet itu dihuni oleh asteroid. Ketiadaan planet besar di dalam ruang asteroid pernah menimbulkan banyak perdebatan sampai pada tahun 1801. Pada tahun itu seorang astronom Italia, Piazzi, menemukan asteroid Ceres. Benda yang garis tengahnya hanya 750 kilometer itu terlalu kecil untuk disebut planet, tetapi terlalu besar untuk dianggap tidak ada. Penemuan ini merupakan permulaan daripada serangkaian penemuan asteroid. Kemudian ternyata, bahwa asteroid merupakan keluarga besar banyaknya sekitar 100.000.
Semua itu menghuni daerah antara “planet kecil” dan “planet raksasa”.
Teori yang mengemukakan asal dan pembentukan planet dalam hubungannya langsung dengan kelahiran matahari. Proses pembentukan itu dapat terjadi sekaligus maupun berurutan.Teori yang mengemukakan kehadiran planet di sekeliling ma¬tahari baru terjadi setelah matahari jadi bintang biasa (normal) dan mantap.
Kedalam golongan ini termasuk aliran yang mengatakan bahwa:
1)      Materi pembentuk planet berasal dari terlemparnya ma¬tel matahari sendiri atau materi bintang tersebut. Tumbukan di sini tidak perlu berarti tumbukan antara dua buah bintang melainkan berarti matahari dan bintang tersebut hanya bersimpang jalan.
2)      Materi dasar pembentuk planet terkumpulkan dari materi antar bintang yang terseret oleh matahari dalam perjalan an hidupnya mengelilingi pusat galaktika.

d.      Anggota-anggota System Tata Surya
1)      Matahari
Matahari merupakan bola gas yang berpijar, matahari adalah bintang yang beraada pada kelas spektrum G2. Matahari sangat panas sehingga berwujud gas. tekanan yang dihasilkan luar biasa besar karena tempetaturnya yang sangat tinggi di abagian intinya.Di inti matahari terjadi reaksi termonuklir. Matahari tersusun atas inti, fotosfer, kromosfer adn korona.
2)      Planet
Ada beberapa hal yang menjadi syarat bahwa benda langit merupakan sebuah planetdiantaranya:
a)      Orbit plaet tersebut mengelilingi matahari.
b)      Memiliki massa yang cukup atau lebih besar dari 10 20 kg agar dapat menghasilkan gravitasi sendiri, dengan bentuknya mendekati bulat.
c)      Orbitnya tidak memotong orbit planet lain. Planet–planet tersebut adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.
3)      Satelit
Hampir semua planet di tata srya memiliki sitem sekunder, disebut satelit. satelit bumi adalah bulan. Hampir semua satelit alami yang paling besar terletask di orbit sinkron, dengan satu sisinya secara tetap menghadap planet induknya.
4)      Asteroid
Penemuan asteroid sudah ada sejak tahun 1801, yaitu oleh Piazzi seorang astronom Italia. Asteroid temuannya dinamai Ceres. Ceres rianugerahi sebagai asteroid terbesar di taat surya dengan diameter sekitar 900 km. populasi asteroid adalah di daerah antara orbit planet Mars dan Jupiter, dikenal sebagai Main Belt atau Sabuk Utama. Selain Ceres adapila asteroid lain yang menempati orbit yang berbeda, yaitu Trojan dan asteroid AAA (Asteroids-Amor, Apollo, Aten).
5)      Komet
Komet adalah sekumpulan partikel-partikel padat, berevolusi terhaadp matahari dengan eksentrisitas yang sangat besar. Komet berarti si rambut panjang. Orbit komet membentuk sudut terhadap ekliptika. Jadi periode komet sangat besar, jarang terlihat.Komet Halley muncul setiap 75 tahun sekali. selang waktu kemunculan komet menunjukan revolusi komet itu sewaktu bergerak mendekati matahari.
Ketika komet mendekati matahari materialnya menjadi sanagat panas dan menguap, dan membentuk awan gas yang bercampur dengan debu di sekitar inti padatnya. Tekanan radiasi matahari mendorong kometpertikel-partikel komet dan membentuk ekor. Kepala komet berdiameter sekitar 20.000 km, dan panjang ekornya sampai jutaan km.
Pada saat komet mencapai perihelion , maka terbentuklah ekor komat yang paling maximum. Seluruh massa komet diperkirakan mencapai sepersejuta dari massa bumi. keberadaan komet ini seperti sepele tapi komet memang benar-benar ada.komet Lulin, si komet hijau nan cantik akan mendekati Bumi
6)      Meteor
Cahaya uap yang dihasilkan seperti bintang bergerak cepat melintasi langit dikenal sebagai bintang jatuh, adalah fenomena hadirnya meteor. Jumlah meteor yang bertabrakan dengan bumi selama 24 lam diperkirakan mencapai 200 juta meteor. Meteor itu dinamakan meteorit. Meteorid diabedakan dalam 2 tipe, tipe pertama yaitu meteorid yang mengelilingi matahari seperti planet orbitnya memiliki eksentrisitas yang kecil serta hampir sebidang dengan bidang utama planet.Tipelainnya yaaitu komet yang memiliki eksentrisitas yang besar. mendekati bumi dari segala arah seakan ingin membombardir bumi dengan sudut kecil terhadap bidang orbit bumi. Meteor ini sering menumbuk bumi secara berkelompok disebut dengan Shower.
7)      Materi Antar Planet
Medium antar planet terdiri dari debu dan gas. debu antar planet merupakan distribusi yang jarang dari mikrometeorit yang mengitari atata surya. Namun terdapat pula distribuso gas disekitar sistem tata surya.Fakta adanya gas antar planet datang dari penyelidikan luar angkasa dengan peralatan canggihnya mencatat gerakan atom dan partikel yang bergerak dengan cepat. Gas antar planet terdiri dari ion dan elektron yang dipancarkan matahari ke luar angkasa. Liran ini dikenal dengan sebutan angin solar.
















e.       Asal Muasal Kehidupan di Bumi
1)      Berbagai Pendapat Tentang Asal Mula Kehidupan:
Sebelum abad ke-17, para ahli menganggap bahwa makhluk hidup terjadi dengan sendirinya dari makhluk tak hidup. Anggapan ini disebut teori generatio spontanea atau abiogenesis. Pendapat ini begitu ekstrim, misalnya kecebong berasal dari lumpur, ulat berasal dari bangkai, bahkan dari gandum dapat langsung jadi tikus hanya dalam waktu satu malam. Dengan adanya renaissance, mulai timbul paham baru.
Francesco Redi (1626-1697), ahli Biologi dari Italia, dapat membuktikan bahwa ulat pada bangkai berasal dari telur lalat, yang meletakkan telurnya dengan sengaja. Dari berbagai percobaan, mendapatkan peristiwa yang serupa, ia mengemukakan pendapat bahwa kehidupan berasal dari telur atau comne vivum ex ovo.
Lazzaro Spallanzani (1729-1799) juga ahli Biologi dari Italia, dengan eksperimen terhadap kaldu membuktikan bahwa jasad renik yang mencemari kaldu dapat membusukkan kaldu itu. Bila kaldu ditutup rapat setelah mendidih, maka tak terjadi pembusukan. Ia mengambil kesimpulan, bahwa untuk adanya telur harus ada jasad hidup, atau omne ovum ex vivum.
Louis Pasteur (1822-1895) sarjana Perancis, melanjutkan teori Spallanzani, dengan eksperimen berbagai jasad renik. Ia mendukungnya, meskipun banyak yang menentang. Kemudian menarik kesimpulan bahwa harus ada kehidupan sebelumnya agar tumbuh kehidupan baru atau omne vivum ex vivum. Timbullah teori biogenesis, sedangkan teori abiogenesis rupa-rupanya telah terkalahkan. Akan tetapi asal mula kehidupan masih tetap jadi pikiran para ilmuwan.
Sedemikian jauh hampir semua para ahli biologi sependapat bahwa pemula kehidupan terjadi di bumi ini, tidak di luar bumi. Mereka menemukan makhluk hidup bersel satu sebagai pemula kehidupan. Kemudian terjadi evolusi organik menjadi organisme bersel banyak, Porifera-Coelenterata-Vermes-Echinodermata-Molusca Arthropoda-Vertebrata, dan Manusia paling akhir. Oparin (1938) sarjana Rusia, mengemukakan hipotesis bahwa ada makhluk peralihan dari makhluk tak hidup ke makhluk hidup.




Hipotesis ini berdasarkan penelitian ahli lain di bidang Ilmu Kimia. Kita telah mengetahui bahwa tubuh organisme 99% terdiri dari senyawa Karbon, Hidrogen, Oksigen dan Nitrogen. Seorang ahli kimia Harold Urey (1893) di Amerika Serikat, mengemukakan pendapat bahwa atmosfer bumi suatu waktu pernah mengandung banyak CH4 (metana), NH3 (amonia), H2 (hidrogen), dan H2O (air) dalam bentuk gas. Zat tersebut sangat mungkin bergabung membentuk ikatan organik, di mana kehidupan biasanya berlangsung. Pendapat ini, kemudian terkenal dengan teori Urey.
Seorang murid Urey, bernama Stanley Miller (1953) berhasil membuat model alat laboratorium yang sederhana untuk membuktikan teori Urey. Ke dalam alat itu ia masukkan gas tersebut di atas, kemudian dibuat loncatan listrik bertegangan tinggi. Hasilnya sungguh menakjubkan, setelah dianalisis ternyata diperoleh zat organik berupa: gula, purin, pyrimidin, asam amino, dan senyawa lainnya. Zat itu merupakan komponen ikatan DNA (deoxyribo nucleic acid) dan RNA(Ribose nucleic acid),yaitu protein inti, yang biasa¬nya membentuk virus.
Eksperimen tersebut mengingatkan kita bahwa sinar matahari menyebabkan terjadinya muatan listrik di atmosfer. Bila muatan listrik besar akan menimbulkan loncatan listrik, yang kita nama-kan petir, baik besar maupun kecil. Karena di alam bebas dapat terjadi senyawa kimia seperti dalam eksperimen Stanley Miller dan tentunya juga menyokong teori Urey.
Peristiwa petir terjadi jutaan kali setiap hari. Tentunya ikatan-ikatan kimia organik tersebar di seluruh pelosok muka bumi. Para ahli kimia sepakat bahwa di alam selalu terdapat kecenderungan penggabungan berbagai senyawa, sehingga makin kompleks struktur molekulnya. Weisz (1961) melanjutkan hipotesis Operin, disertai bekal teori Urey yang telah diuji kebenarannya oleh Milller.
Menurut Weisz, penggabungan senyawa kimia itu terus bergabung menjadi molekul-molekul yang lebih besar dan kompleks. Salah satu ikatan yang banyak itu terbentuk asam nuklein, yang terdiri dari gula-phosfat-purin-pyrimidin-asam amino. Rantai ini cenderung untuk mengikat rnata rantai dari sekitarnya, sehingga terjadilah rantai dobel yang setangkup. Kemudian rantai yang satu melepaskan did dari yang pertama dalam bentuk duplikat Mulai dari sinilah, barangkali, terjadi loncatan tingkah laku kimiawi dari sifat tak hidup ke sifat hidup.

Pada waktu rantai tadi mengikat materi yang sama, bolehlah kita sebut makan yang pertama, bila ia disebut hidup. Pada waktu melepaskan duplikat, bolehlah kita namakan reproduksi yang pertama, bila ia sebagai pemula kehidupan di bumi. Selanjutnya terjadilah persaingan, maka rantai serupa itu perlu bergabung satu sama lain, membentuk rantai yang lebih pan¬jang dan lebih panjang lagi. Bila hipotesis ini dapat bertahan, maka terjawablah salah satu missing link terbesar dalam evolusi organik.
2)      Planet Bumi sebagai bagian dari Sistem Tata Surya
Bumi adalah planet ketiga dari Matahari yang merupakan planet terpadat dan terbesar kelima dari delapan planet dalam Tata Surya.Bumi juga merupakan planet terbesar dari empat planet kebumian Tata Surya. Bumi terkadang disebut dengan dunia atau Planet Biru.
Bumi berinteraksi secara gravitasi dengan objek lainnya di luar angkasa, terutama Matahari dan Bulan. Ketika mengelilingi Matahari dalam satu orbit, Bumi berputar pada sumbunya sebanyak 366,26 kali, yang menciptakan 365,26 hari matahari atau satu tahun sideris.
3)      Lapisan lapisan pada planet bumi dan fungsinya
Planet bumi kita memiliki berbagai macam lapisan, Lapisan-lapisan ini dikelompokkan, baik dari segi Strukturnya, maupun segi susunan kimianya.
a.       Berdasarkan struktur
Description: Earth temperatur
1)      Kerak Bumi (Crust).
Merupakan bagian terluar dari bumi. Tebal lapisannya mencapai 70 km. Kerak bumi dibedakan atas dua macam, yaitu Kerak Benua dan Kerak Samudera. Kerak samudera memiliki ketebalan sekitar 5-10 km sedangkan 20-70 km. Penyusunan kerak samudera yang utama adalah batuan basalt. Penyusunan kerak benua adalah granit. Kerak bumi yang membentuk dasar samudera disebut Lempeng Samudera, sedangkan yang membentuk dasar benua disebut Lempeng Benua. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh makhluk hidup. Suhu bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 derajat celcius.
2)      Selimut atau selubung (mantle).
Merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi. Tebal selimut mencapai 2.900 km merupakan lapisan batuan padat. Suhu bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 derajat celcius.
3)      Inti bumi (core).
Terdiri dari material cair, dengan penyusunan utama logam besi (90%), nikel (8%) dan lain-lain. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar (outer core) dan inti dalam (inner core). Lapisan inti luar tebalnya sekittar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200 derajat celsius. Inti luar adalah pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km, di dalamnya mengandung unsur nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500 derajat celcius.
b.      Berdasarkan unsur kimianya
1)      Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh dengan ketebalan 650 km. Lapisan ini berfungsi untuk mengurangi radiasi matahari, melindungi bumi kita dari jatuhnya benda-benda luar angkasa (seperti meteor, asteroid, dll), menyediakan oksigen dan karbon dioksida, dan mendistribusikan air ke berbagai wilayah di permukaan bumi. Lapisan atmosfer mengandung berbagai macam unsur gas, dan yang paling banyak adalah nitrogen (78,08%), dilanjut oleh oksigen (20,95%), argon (0,93%), dan karbon dioksida (0,03%). Selain gas ini, juga terdapat unsur gas-gas yang lain yang kandungannya jauh lebih rendah, misalnya : Neon (Ne), Kripton (Kr), Hidrogen (H2), Xenon (Xe) Ozon (03) dan uap air.
2)      Hidrosfer
Air adalah sumber kehidupan bagi manusia, merupakan gabungan antara dua atom Hidrogen dan satu atom oksigen sehingga menjadi H20. Sedangkan hidrosfer sendiri adalah lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi.
3)      Lithosfer
Lithosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu, Lithos yang artinya batuan dan Sphera artinya lapisan. Lithosfer adalah lapisan kulit bumi yang paling luar berupa batuan padat. Lithosfer tersusun dalam dua lapisan, yaitu kerak dan selubung yang tebalnya 50-100 km. Lapisan ini merupakan lempeng yang bergerak sehingga dapat menimbulkan pergeseran benua.
4)      Biosfer
Merupakan gabungan dari ekosistem yang ada di planet bumi. Secara entimologi, biosfer berasal dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan sphereyang berarti lapisan. Dengan demikian dapat diartikan biosfer adalah lapisan tempat tinggal mahluk hidup. Termsuk semua bisofer adalah semua bagian permukaan bumi yang dapat dihuni oleh mahluk hidup.

C.     Teori terbentuknya bumi

1.      Teori Kant-Laplace
Pada abad ke 18, para ahli telah memikirkan proses terjadinya bumi. Salah satunya adalah teori mengenai kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant dan Piere de Laplace.Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula).Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.







2.      Teori planetesial
Dikemukakan oleh Forest Ray Moulton dan T.C Chamberlain pada awal abad ke-20. mereka mengatakan bahwa matahari terdiri dari massa gas bermassa besar sekali, pada suatu saat didekati oleh sebuah bintang lain yang melintas dengan kecepatan tinggi di dekat matahari. Pada waktu bintang melintas di dekat matahari dan jarak keduanya relatif dekat, maka sebagian massa gas matahari ada yang tertarik ke luar akibat adanya gravitasi dari bintang yang melintas tersebut. Sebagian dari massa gas yang tertarik ke luar ada yang pada lintasan bintang dan sebagian lagi ada yang berputar mengelilingi matahari karena gravitasi matahari. Setelah bintang melintas berlalu, massa gas yang berputar mengelilingi matahari menjadi dingin dan terbentuklah cincin yang lama kelamaan menjadi padat dan di sebut planetisimal. Beberapa planetisimal yang terbentuk akan saling tarik – menarik bergabung menjadi satu dan pada akhirnya membentuk planet, termasuk bumi.
3.      Teori bintang kembar
Dikemukakan oleh Laytletton. ia mengatakan bahwa galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak itu adalah matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya.
4.      Teori pasang surut gas
Dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys. Dalam teorinya, mereka mengatakan bahwa pada saat bintang memiliki massa yang sama dengan matahari dan mendekat, maka akan menimbulkan sebuah lidah api (pijaran api) yang sangat besar dari matahari. Dalam lidah api tersebut, terjadi kerapatan gas-gas, namun pada akhirnya kerapatan tersebut akan terpecah menjadi sebuah kolom-kolom.
Kolom-kolom tersebut akan terpisah dan menjadi benda-benda yang berdiri sendiri.
Benda-benda tersebut kini yang kita namakan dengan “planet”. planet-planet tersebut berputar dan mengalami proses pendinginan sehingga menjadi planet besar (ex : jupiter, saturnus). Sedangkan pada bumi, proses pendinginannya relatif lebih cepat.


5.      Teori big bang
Sama seperti pembahasan sebelumnya mengenai teori big bang. Teori ini menyatakan bahwa pada awalnya alam semesta (termasuk bumi di dalamnya) merupakan sebuah gumpalan kabut raksasa yang berputar pada prosesnya.
Putaran tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil yang ringan terlempar ke luar dan sebagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa.
Dan pada suatu ketika, gumpalan tersebut meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk berbagai galaksi dan Nebula. Selama kurang lebih 4,6 miliyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk sebuah galaksi bernama BIMASAKTI. Sementara bagian-bagian yang tadi terlempar mengalami kondensasi, sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Gumpalan-gumpalan tersebut membentuk planet-planet, termasuk planet bumi di dalamnya.












DAFTAR PUSTAKA


1.      Ati Harmoni, Ilmu Alamiah Dasar, Penerbit Gunadarma, Jakarta, 1992


Komentar

Postingan Populer