MAKALAH PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
(Disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar)
Yanto
Heryanto, S.Sos., M,Si
Disusun
oleh kelompok 1 :
Rizky
Maulana : 116020335
Muhammad
Sokhekh : 116020336
Nurulia
Shinta Dewi : 11602033
Manajemen
2J
PROGRAM
STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan
syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan, kekuatan, serta
keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ Perkembangan dan Pengembangan Ilmu
Pengetahuan Alam” tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini,
penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari
berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Yanto Heryanto, S.Sos.,
M,Si selaku dosen Ilmu Alamiah Dasar atas bimbingan, pengarahan, dan kemudahan
yang telah diberikan kepada penulis dalam pengerjaan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih
banyak kekurangan pada penulisan makalah ini. Maka dari itu, saran dan kritik
yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca sekalian. Penulis berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Cirebon,
16 Oktober 2017
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Ilmu
pengetahuan alam adalah ilmu yang mempelajari tentang pengungkapan rahasia dan
gejala alam, meliputi asal-usul alam semesta dengan segala isinya, termsuk
proses, mekanisme, sifat benda maupun peristiwa yang terjadi. Manusia memiliki
rasa ingin tau terhadap alam hingga menyebabkan diperolehnya pengetahuan dari
alam semesta ini. Pengetahuan dari alam semesta inilah yang nantinya akan
berkembang dan menjadi dasar ilmu pengetahuan alam.dengan pengetahuan tersebut
informasi akan terus bertambah dan berkembang dari masa ke masa, serta
berkembang sesuai zamannya, sejalan dengan cara berfikir dan alat bantu yang
ada pada saat itu. Oleh karena itu pengetahuan alam sangat penting dalam kehidupan
dan perkembangan zaman.
Sejalan
dengan cara berfikir dan sifat manusia yang tidak pernah puas dengan apa yang
sudah diketahuinya, menjadikan ilmu
pengetahuan menjadi siklus yang akan terus berkembang. Munculnya istilah
“Metode Ilmiah” tidak lepas dari hal di
atas. Dalam hal ini, metode ilmiah merupakan jembatan untuk berkembangnya ilmu
pengetahuan alam. Metode ilmiah menjadi suatu yang penting yang di dalamnya
terdapat langkah-langkah operasional yang mendukung teciptanya pengetahuan.
Dengan
metode ilmiah IPA klasik terciptanya banyak sekali ilmu pengetahuan yang
menjadi dasar untuk metode ilmiah IPA modern yang nantinya akan menentukan
pengetahuan yang baru dengan alat bantu dan cara berpikir yang lebih dari IPA
klasik.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana sejarah
perkembangan IPA ?
2.
Apa perbedaan IPA
klasik dan IPA modern ?
3.
Apa saja ruang lingkup
IPA serta pengembangannya ?
1.3 Tujuan
Penulisan
1.
Mengetahui sejarah
perkembangan IPA.
2.
Mengetahui perbedaan
IPA klasik dan IPA modern.
3.
Mengetahui ruang
lingkup IPA serta pengembangannya.
1.4
Manfaat Penulisan
Hasil
dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak.
Khususya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam
mempelajari perkembangan dan pengembangan ilmu pengetahuan alam.
BAB
II
PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN IPA
2.1
Sejarah Perkembangan
IPA
Awal
dari IPA dimulai pada saat manusia memperhatikan gejala-gejala alam,
mencatannya dan kemudian mempelajarinya. Pengetahuan yang diperoleh mula-mula
terbatas pada hasil pengeamatan terhadap gejala alam yang ada. Kemudian makin bertambah dengan pengetahuan yang
diperoleh dari hasil pemikirannya. Dengan peningkatan daya pikirnya, manusia
akhirnya dapat melakukan eksperiment untuk membuktikan dan mencari kebenaran
dari suatu pengetahuan. Setelah manusia mampu memadukan kemampuan penalaran
dengan eksperimen maka lahirlah Ilmu Pengetahuan Alam sebagai ilmu yang mantap.
Pada
mulanya ilmu pengetahuan timbul di Asia, meluas ke Yunani, kembali ke Asia di
Timur Tengah, baru kemudian ke Eropa. Untuk memberikan gambaran tentang
perkembangan ilmu pengetahuan alam berikut akan dibahas berbagai pengetahuan
yang dikenal manusia dan cara berpikirnya sejak zaman kuno sampai modern.
A. Zaman
Kuno
Pengetahuan
yang dikumpulkan pada zaman kuno berasal dari kemampuan mengamati dan
membeda-bedakan dan dari hasil percobaan yang sifatnya spekulatif atau trial and error. Semua pengetahuan yang
diperoleh diterima apa adanya, belum ada usaha untuk mencari asal-usul dan
sebab-akibat dari segala sesuatu.
Pada
saat manusia mulai mempunyai kemampuan menulis, membaca dan berhitung maka
pengetahuan yang terkumpul dicatat secara tertib dan berlangsung terus-menerus.
Misalnya dari pengamatan dan pencatatanperedaran matahari, ahli astronomi
Babilonia menetapkan pembagian waktu. Tahun dibagi dalam 12 bukan, minggu
dibagi dalam 7 hari dan hari dalam 24 jam, jam kemudian dibai dalam 60 menit
dan menit dibagi dalam 60 detik.
B. Zaman
Yunani Kuno
Yunani
merupakan wilayah Eropa yang berbatasan dengan Asia Barat, maka dengan cepat
menimba ilmu pengetahuan dari timur. Di Yunani ilmu pengetahuan ini
disempurnakan melalui penyelidikan (inquiring).
Pada tahap ini manusia tidak hanya menerima pengetahuan sebagaimana adanya
tetapi secara spekulatif mencoba mencari jawaban tentang asal-usul dan
sebab-akibat dari segala sesuatu. Beberapa tokoh dan pandangan-pandangannya
adalah sebagai berikut :
1)
Thales
(624 – 548 SM)
Ahli filsafat dan
matimatika, pelopor dari segala cabang ilmu. Thales dianggap sebagai orang
pertama yang mempertanyakan dasar dari alam dan segala isinya. Dia berpendapat
bahwa pangkal segala sesuatu adalah air.
2) Pythagoras (580 – 500
SM)
Seorang ahli
matematika. Dia mengemukakan 4 unsur dasar suatu benda, yaitu tanah, air, api,
dan udara. Pythagoras juga terkenal dengan dalilnya, yaitu Dalil Pythagoras. Dalil ini mengatakan bahwa kuadrat panjang sisi
miring sebuah segitiga siku-siku sama dengan jumlah kuadrat panjang kedua sisi
siku-sikunya (a² + b² =
c²).
3) Socrates
(470 – 399 SM)
Socrates
dianggap sebagai tonggak sejarah ilmu pengetahuan Yunani karena sejak Socrates
ini banyak penyelidikan yang dilakukan terhadap pengetahuan yang menyangkut
kehidupan manusia, sedangkan sebelumnya orang mengadakan penyelidikan yang
menyangkut alam.
4) Leucipus
dan Demokritos (460 – 370)
Penemu
teroi atom ini mengemukakan teori bahwa segala zat teridiri dari atom. Atom ini
tidak dapat dimusnahkan dan tidak dapat diubah, atom dapat berbeda dalam bentuk
dan ukurannya. Segala zat berbeda dalam jumlah dan susunan atom.
Semua
perubahan yang terjadi pada benda aladah akibat dari penggabungan dan
penguraian atom menurut hukum sebab-akibat.
5) Aristoteles
(384 – 322 SM)
Aristoteles
berpendapat bahwa ada 5 unsur dasar dari segala sesuatu, yaitu tanah, air, api,
udara, dan eter (uint essentia).
Unsur yang satu dapat berubah menjadi unsur yang lain, kecuali eter. Misalnya,
dari air dan tanah pada saat main masak-masak akan berubah menjadi garam, biji
dan logam.
6) Archimedes
(287 – 212 SM)
Archimedes adalah ahli matematika,
fisika, dan mekanika. Dia suda menggunakan cara empiris yang didasarkan pada
pengalaman atau percobaan. Archimedes menemukan bahwa benda yang terapung di
air akan kehilangan berat sesua dengan berat air yang terdesak.
C. Zaman Pertengahan
1.
Zaman
Alkimia (abad 1 – 2)
Selama 4 unsur dasar
yang telah dikemukakan oleh ahli dari zaman Yunani, ahli ahli alkimia
menambahkan 3 unsur lagi, yaitu air raksa, belerang, dan garam.. pengertian
unsur lebih dimaksudkan pada sifatnya dari pada unsur itu sendiri, misalnya :
1. Air
raksa : logam
yang mudah menjadi cair.
2. Belerang : mudah
terbakar.
3. Garam : tidak
dapat terbakar dan bersifat tanah.
2. Zaman Latrokimia
Tokoh-tokoh
yang ada pada Zaman ini diantaranya :
a) Al-Khowarizmi (780
- 850 SM)
Seorang ahli aljabar
dan aritmatika. Dalam bukunya “Al Jabr
wal Mukabala” (Pengutuhan kembali dan pembangingan), memperkenalkan asas
algorisme yang merupakan sistem hitungan nilai angka menurut tempatnya dari
kanan ke kiri yaitu satuan, puluhan, ribuan, dan seterusnya. Hal ini kemudian
menjadi dasar penggunaan sistem desimal.
b) Niarizi (wafat th. 922
M)
Menulis sejumlah buku
tentang cuaca dan iklim serta pengetahuan tentang bintang. Niarizi juga membuat
planetarium dan alat bantu ilmu bintang untnk menggambarkan gerak benda-benda
langit dan mengukur jaraknya.
c) Ar-Razi (866 – 909 M)
Oleh bangsa Eropa
dikenal sebagai Rezes, adalah tokoh kedokteran dan kimia sekaligus orang
pertama yang mendiagnosa penyakit cacar dengan membedakan atas cacar air (variola) dan cacar merah (rougella). Sebagai ahli kimia Ar-Razi
menemukan air raksa (mercury).
d) Ibnu Sina (980 – 1037
M)
Dikenal dengan nama Avicena, adalah
tokoh kedokteran. Bukunya Al-Quran Fi’ith Thibb (pedoman Kedokteran) adalah
buku terluas yang dipergunakan dalam dunia kedokteran kedokteran.
Karya-karyanya yang lain sebanyak 170 judul diterjemahkan kedalam bahasa latin.
e) Ibn
Baithar (Wafat 1248M)
Di dunia Barat dikenal dengan nama
Alpetragius. Seorang ahli tumbuh-tumbuhan yang mengarah pada applied science di
bidang obat-obatan. Dalam bukunya Al-Adwiyati’ Basttithah (Ramuan Sederhana)
Ibn Baithar mengemukakan 1400 ramuan obat,300 diantaranya adalah temuannya
sendiri, 200 ramuan diantaranya merupakan ramuan tumbuh-tumbuhan. Buku ini
dicetak pula dalam bahasa latin dengan judul Simplica (1758-828 m).
f) Al-Ashama’i
(740 _ 828 M)
Sarjana ilmu hewan.
Dalam bukunya Al-Hayawan, dia menguraikan tentang singa, harimau, gajah, dan
unggas dalam alamnya serta perpindahannya berhubungan dengan musim.
Secara garis besar,
sumbangan bangsa Arab dalam perkembangan pengetahuan alam adalah :
·
Menerjemahkan
karya-karya peninggalan Yunani, mengembangkan dan menyebarkan ke Eropa.
·
Mengembangkan metode
eksperimen sehingga memperluas pengamatan dalam bidang kedokteran, obat-obatan,
astronomi, kimia dan biologi.
·
Memantapkan penggunaan
sistem bilangan dengan dasar sepuluh.
D.
Zaman
Modern
Pengetahuan
yang terkumpul sejak zaman Yunani sampai pertengahan sudah banyak tapi belum
tersususn secara sistematis dan belum dianalisis menurut jalan pikiran
tertentu. Kesimpulan yang didapat, biasanya masih diwarnai oleh cara berpikir
ahli filsafat, agama, atau mistik. Setelah ditemukannya alat-alat yang makin
sempurna maka dikembangkanlah metode eksperimen.
Setelah
dikembangkannya metode eksperimen ini ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat.
Tokoh-tokoh yang terkenal pada masa ini antara lain :
1) Evangelista Torricelli
(1558 – 1647 M)
Seorang ahli fisika
dan ilmu pasti yang berhasil menemukan termometer sebagai alat pengukur suhu
udara sekaligus dapat memperkirakan tekanan udara pada suatu tempat.
2) Antonio Laurent Lavoisier
(1743 – 1749 M)
Pelopor di bidang
kimia. Lavoisier menemukan hubungan zar asam dan udara dalam pembakaran, serta
menemukan sifat asam dan basa dalam suatu zat.
3) Antony van Leuwenhoek
(1632 – 1732 M)
Seorang ahli biologi.
Dengan menggunakan mikroskop hasil karyanya, dapat melihat bakteri dengan
perbersar 270 kali. Ia juga menemuka spermatozoa anjing, kelinci, ikan, manusia
dan sejumlah binatang lainnya.
2.2
IPA Klasik dan IPA
Modern
Banyak
pendapat tentang pengertian IPA Klasik dan IPA Modern yang dicetuskan oleh para
pakar. Pendapat-pendapat tersebut masing-masing berbeda, pada umumnya
berlandaskan atas disiplin ilmu yang mereka tekuni.
a) IPA
Klasik
Bila
ditinjau dari pengertian klasik sendiri, maka dapat diartikan bahwa yang klasik
umumnya bersifat tradisional berdasarkan pengalaman, kebiasaan, atau naluri
semata. Meskipun ada kreasi, namun merupakan tiruan dari keadaan alam sekitar.
Pakar fisika membedakan antara Fisika Klasik dan Fisika Modern. Fisika Klasik atau fisika terbatas mempelajari komponen materi dan interaksi antara komponen dengan perkembangan pengamatan.
Pakar fisika membedakan antara Fisika Klasik dan Fisika Modern. Fisika Klasik atau fisika terbatas mempelajari komponen materi dan interaksi antara komponen dengan perkembangan pengamatan.
a)
Dinikmati langsung
gerakan benda dalam mekanika.
b)
Penglihatan dengan
teori cahaya
c)
Pendengaran dengan
suara.
d)
Indera rasa
termodinamika.
e)
Listrik magnet.
Dari
sisi berkembangan pengetahuan tentang penjumlahan vektor yang dipakai
dalamcomputed tomografi (CT) atau penampang lintang tubuh dengan sinar X,m
magnetic resonance imaging (MRI) untuk deteksi tumor. Di samping itu, juga
teori momentum linear (p= mv) yang selanjutnya dikembangkan dalam sistem
terisolasi, muncul hukum kekekalan momentum maupun kekekalan energi. Listrik
maupun magnet ditemukan dan berkembang dengan adanya potensial dan energi
potensial serta gaya energi listrik induksi.
IPA klasik secara umum, sebagai contoh digambarkan pembuatan ragi tempe dan juga ragi tapis; meskipun hanya berdasarkan pengalaman petani, namun tanpa disadari petani tersebut telah berkecimpung dalam bidang mikrobiologi, mikologi, dan tentu saja tidak lepas dari ilmu fisika yang mendasarinya. Contoh lain, pembuatan gula kelapa merupakan proses fisika bersama-sama kimia yang telah tinggi tingkatannya, juga pembuatan terasi, ikan asin, rendang, dan telor asin adalah merupakan karya IPA klasik.
IPA klasik secara umum, sebagai contoh digambarkan pembuatan ragi tempe dan juga ragi tapis; meskipun hanya berdasarkan pengalaman petani, namun tanpa disadari petani tersebut telah berkecimpung dalam bidang mikrobiologi, mikologi, dan tentu saja tidak lepas dari ilmu fisika yang mendasarinya. Contoh lain, pembuatan gula kelapa merupakan proses fisika bersama-sama kimia yang telah tinggi tingkatannya, juga pembuatan terasi, ikan asin, rendang, dan telor asin adalah merupakan karya IPA klasik.
Petani
pembuat / pengrajin sama sekali tidak mengetahui proses yang terjadi dalam
mewujudkan karyanya. Demikian pula segala kegiatan yang merupakan larangan
berdasarkan kepercayaan. Dengan kata lain, dianggap tabu atau pamili atau
angker adalah merupakan usaha untuk mempertahankan keseimbangan lingkungan,
sebagai contoh tokek tidak boleh dibunuh, ikan di suatu tempat angker tidak
boleh dimakan. Mereka tidak melakukan penelitian dan pengujian, namun hanya
berdasarkan pengalaman dari nenek moyangnya.
b) IPA
Modern
IPA
modern muncul berdasarkan penelitian maupun pengujian dan telah diadakan
pembaharuan yang dikaitkan dengan berbagai disiplin ilmu yang ada. Proses
canning, pengalengan ikan, buah-buahan, dan berbagai kegiatan yang berkaitan
dengan fisika, biologi, kimia, biokimia, dan sebagainya merupakan hasil
perkembangan IPA yang telah dinikmati olehmanusia.
Fisika
modern merintis dimulainya IPA modern yang dikaitkan dengan diketemukannya
teori relativitas dan kuantum yang menggambarkan sifat atom, inti, dan partikel
lain molekul zat padat. Sebagai contoh, teknologi nuklir merupakan teknologi
modern yang dapat dimanfaatkan dalam bidang kedokteran, trasnportasi, angkatan
bersenjata, dan berbagai penelitian yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang
lain.
IPA modern diperoleh atas dasar penelitian dengan menggunakan metode ilmiah disertai pengujian berulang kalo sehingga diperoleh ilmu yang mantap, baik untuk terapan atau ilmu murni. Banyak contoh kegiatan IPA modern, seperti pemanfaatan energi matahari untuk kegiatan yang berkaitan dengan listrik untuk transportasi, industri, rumah tangga adalah pemanfaatan foron untuk menimbulkan aliran muatan listrik (elektron) karena perbedaan panas, sehingga terbentuklah sel pembangkit listrik. Tungku sinar matahari telah banyak digunakan yang hanya berprinsip pada titik fokus lensa cekung.
IPA modern diperoleh atas dasar penelitian dengan menggunakan metode ilmiah disertai pengujian berulang kalo sehingga diperoleh ilmu yang mantap, baik untuk terapan atau ilmu murni. Banyak contoh kegiatan IPA modern, seperti pemanfaatan energi matahari untuk kegiatan yang berkaitan dengan listrik untuk transportasi, industri, rumah tangga adalah pemanfaatan foron untuk menimbulkan aliran muatan listrik (elektron) karena perbedaan panas, sehingga terbentuklah sel pembangkit listrik. Tungku sinar matahari telah banyak digunakan yang hanya berprinsip pada titik fokus lensa cekung.
Dengan
energi panas bumi dapat diperoleh tenaga listrik. Dalam kaitannya dengan alam
lingkungan, untuk menciptakan suasana bersih timbul pemikiran pemanfaatan
sampah sisa organisme, seperti jerami, sisa tanam-tanaman lain, dan kotoran
hewan diproses dengan bantuan bakteri dalam kondisi tertentu sehingga
menghasilkan gas-gas yang ternyata dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bahan
bakar. Proses di atas sering disebut sebagai energii biogas.
Dengan
demikian penggolongan IPA klasik dan IPA modern sama sekali bukan berkaitan
dengan waktu maupun klasifikasi bidang ilmu. Penggolongan ini lebih mengacu
kepada konsepsi yaitu cara berpikir, cara memandang, dan cara menganalisis
suatu fenomena alam. Perkembangan ilmu yang sangat besar akhir-akhir ini sangat
ditunjang oleh perkembangan ilmu maupun perangkat computer yang semakin cepat
dan canggih.
Abad 15 16 19 20.
Abad 15 16 19 20.
2.3
Ruang Lingkup IPA
Ilmu Pengetahuan Alam atau juga sering disebut Kealaman
Dasar merupakan Ilmu Pengetahuan yang hanya mengkaji tentang konsep-konsep dan
prinsip-prinsip dasar yang esensial tentang gejala-gejala alam semesta. Ilmu
alamiah mempunyai relativitas artinya kebenaran yang ditemukan oleh manusia
pada suatu saat dapat disangkal (ditolak) atau diubah dengan kebenaran yang
baru. Teori yang tidak cocok lagi dengan hasil-hasil pengamatan baru diganti
dengan teori yang lebih memenuhi keperluan.Ilmu pengetahuan
pada hakekatnya adalah satu, pembagian atau pemisahan ilmu kareadanya
perkembangan ilmu dalam proses yang cukup lama, tetapi dalam perkembangan lebih
lanjut tampak adanya kecenderungan generalisasi dari beberapa cabang ilmu
pengetahuan itu bertemu lagi. Misalnya dalam mempelajari Biologi maka
diperlukan dasar yang kuat dari Fisika dan kimia.
Sasaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah semesta dengan segala
isinya, misal Ilmu Fisika memandang kesemuanya itu adalah materi dan energi.
Yang dimaksud materi atau zat adalah apa saja yang mempunyai massa dan
menempati suatu ruang, baik berupa padat, cair dan gas, sedang energi adalah
sesuatu yang dapat memindahkan materi dari suatu tempat ke tempat lain.
Dalam penelaahan akan ditemukan kebenaran-kebenaran yang
selanjutnya disusun secara sistematik sehingga mudah untuk dipelajari dan
dipahami oleh orang lain. Mengenal atau mengetahui alam semesta dengan baik
merupakan jerih payah para ilmuwan, Kejadian alam semesta ini tidak timbul
dengan sendirinya tetapi terdapat keteraturan proses, sebab akibat yang saling
keterkaitan. Dari keteraturan itu dapat dicari hukum alam (Natural Low) yang
dapat menjawab rahasia alam.
Sehubungan dengan rasa keingintahuan manusia terus
berkembang maka manusia menggunakan perpaduan antara rasionalisme dan imperisme
yaitu metode pemecahan masalah secara keilmuan yang sekarag disebut ilmiah.
Ilmu Alamiah (IA) sering disebut Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Ilmu Kealaman
atau Natural Sains atau Sains. Ilmu Alamiah hanya mengkaji tentang
gejala-gejala alam semesta sehingga terbentuk konsep dan prinsip.
Tujuan ilmu alamiah adalah untuk mencari kebenaran,
menentukan fakta. Dalam hal ini hendaknya berhati-hati pada ‘’kebenaran’’.
Kebenaran yang bersifat sementara dan yang bersifat mutlak . Metode ilmiah
tidak berhubungan dengan kebenaran mutlak, sesuatu yang mutlak berarti telah
berakhir. Bila sesuatu telah diketahui mutlak maka ilmu alamiah tidak dapat diterapkan
untuk bertindak lebih jauh. Ilmu alamiah hanya dapat mengemukakan bukti
kebenaran sementara dan dengan kata lain untuk kebenaran sementara adalah
‘’teori’’dengan menggunakan metode ilmiah.
Beberapa
kegunaan ilmu alamiah dalam kehidupan manusia antara lain:
a)
Membantu memecahkan
permasalahan dengan penalaran dan pembuktian yang memuaskan.
b)
Menguji hasil
penelitian orang lain sehingga diperoleh kebenaran yang objektif.
c)
Memecahkan atau
menemukan jawaban rahasia alam yang sebelumnya masih menjadi teka-teki.
A.
ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA
AL-QUR’AN BERBICARA TENTANG ALAM SEMESTA
Para ilmuwan
sejak dulu senantiasa ingin mengetahui jenis partikel yang membentuk matahari,
bulan, bintang-bintang dan bumi. Metode alamiah yang terlintas di pikiran
mereka adalah berusaha untuk menyingkap bagian-bagian materi yang membentuk
alam semesta. Mereka percaya bahwa dengan memisahkan unsur-unsur pembentuk
sesuatu, pada akhirnya dapat diketahui sebuah partikel yang menjadi unsur
pertama pembentuk sesuatu tersebut. Oleh karena itu, kita menyaksikan bahwa
para ilmuwan kuno menganggap air, udara, api dan tanah sebagai unsur pertama
terbentuknya alam semesta dan beberapa yang lain berbicara tentang keberadaan
sebuah unsur yang penuh teka-teki dan mereka menyebutnya sebagai rahasia
penciptaan alam. Unsur yang penuh teka-teki itu sekarang dikenal sebagai atom
dan kemudian para ilmuwan menyingkapnya melalui eksperimen di
laboratorium-laboratorium riset. Atom tersusun dari inti atom dan itu dikenal
sebagai partikel pertama penciptaan.
Kitab suci Al-Quran dalam sejumlah ayatnya, menyinggung
fenomena-fenomena yang menyita pikiran dan menakjubkan seperti penciptaan.
Proses penciptaan alam semesta dan dunia serta tahapan-tahapannya, dapat
ditemukan secara acak di berbagai ayat al-Quran. Di ayat-ayat itu, kadang asap
(Dukhan) atau air disebutkan sebagai partikel dasar terbentuknya langit dan
bumi. Abdul Ghani Khatib dalam sebuah bukunya menulis, “Tuhan pertama kali
menciptakan air dan bersamanya ia ciptakan unsur-unsur lain. Kemudian ia hembuskan
suhu yang sangat panas sehingga keluar uap darinya… uap itu seperti asap, tebal
dan pekat. Kemudian Tuhan mengubah asap itu menjadi padat dan menjadikannya
bentuk yang berbeda.”Berkenaan dengan penciptaan alam semesta, Imam Muhammad
al-Baqir as mengatakan, “Semua yang ada adalah air dan Arsh Tuhan berada di
atasnya, kemudian Tuhan menciptakan sebuah ledakan di air dan setelah itu, ia
memadamkan bara dan lidahnya dan kemudian muncul asap yang menjadi materi
terbentuknya langit.” (Tafsir Nur al-Tsaqalain, jil 4, hal 540)
Al-Quran dalam surat Fussilat ayat 11, menyinggung masalah
penciptaan langit dari asap dan berfirman, “Kemudian Dia menuju kepada
penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata
kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan
suka hati atau terpaksa”. Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka
hati”.Seorang mufassir besar Islam, Ayatullah Makarim Shirazi ketika
menafsirkan ayat 11 surat Fussilat, menulis, “Kalimat (langit itu masih
merupakan asap) menunjukkan bahwa penciptaan langit dimulai dari tumpukan dan
gumpalan asap yang sangat besar dan ini sepenuhnya sesuai dengan riset terbaru
tentang dimulainya penciptaan. Sekarang, kebanyakan bintang juga dalam bentuk
tumpukan gas dan asap yang padat.” (Tafsir Nemune, jil 20, hal 228)
Beberapa mufassir dengan memperhatikan ayat 27-32 surat
an-Nazi’at, meyakini bahwa langit diciptakan sebelum bumi dan setelah itu
barulah muncul air, tumbuh-tumbuhan dan gunung-gunung. Tahapan tersebut sesuai
dengan penegasan sains modern.” Dalam surat an-Nazi’at ayat 27-32 disebutkan,
“Apakah kamu lebih sulit penciptaannya ataukah langit? Allah telah membinanya,
Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya, dan Dia menjadikan malamnya
gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang. Dan bumi sesudah itu
dihamparkan-Nya. Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan)
tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh.”
Seorang fisikawan Rusia, George Gamow juga menganggap asap sebagai
partikel pertama terbentuknya bintang-bintang dan mengatakan, “Sebuah
argumentasi astronomi mengantarkan kita pada realita ini bahwa bintang-bintang
langit yang tak terhitung jumlahnya memiliki awal dan semua mereka muncul dari
asap yang sangat panas.”
Menurut lahiriyah ayat-ayat al-Quran dapat disimpulkan bahwa langit dan bumi muncul setelah sebuah fase yang disebut asap oleh al-Quran. Dan sebelum asap, ada sebuah fase lain di mana air terkadang memainkan peran penting di dalamnya. Beberapa pakar tafsir menerjemahkan kata “Ma'” terkait penciptaan alam dengan air. Tapi, beberapa yang lain menganggapnya sebagai benda cair dan panas, di mana berbagai jenis gas yang panas dan pekat keluar dari benda itu. Kemudian gas tersebut menjadi padat dan beku dan begitulah munculnya bumi, bintang-bintang dan planet-planet.
Menurut lahiriyah ayat-ayat al-Quran dapat disimpulkan bahwa langit dan bumi muncul setelah sebuah fase yang disebut asap oleh al-Quran. Dan sebelum asap, ada sebuah fase lain di mana air terkadang memainkan peran penting di dalamnya. Beberapa pakar tafsir menerjemahkan kata “Ma'” terkait penciptaan alam dengan air. Tapi, beberapa yang lain menganggapnya sebagai benda cair dan panas, di mana berbagai jenis gas yang panas dan pekat keluar dari benda itu. Kemudian gas tersebut menjadi padat dan beku dan begitulah munculnya bumi, bintang-bintang dan planet-planet.
Ulasan ini paling tidak sejalan dengan Teori Ledakan Besar (Bing
Bang Theory). Akan tetapi, mengingat ada beragam teori tentang penciptaan alam
semesta dan sampai sekarang belum satu pun terbukti dengan pasti, maka
hipotesa-hipotesa tersebut tidak bisa disandarkan pada al-Quran.Teori Ledakan
Besar mengungkapkan bahwa alam semesta termasuk bumi dan isinya itu terbentuk
dari sebuah ledakan besar. Teori ini menyatakan adanya “awal atau permulaan”
pada alam semesta, yang disebabkan oleh Big Bang. Berdasarkan pemodelan ledakan
ini, alam semesta, awalnya dalam keadaan sangat panas dan padat, mengembang
secara terus menerus hingga hari ini. Berdasarkan pengukuran terbaik tahun
2009, keadaan awal alam semesta bermula sekitar 13,7 miliar tahun lalu, yang
kemudian selalu menjadi rujukan sebagai waktu terjadinya Big Bang tersebut.Salah satu bukti
yang menunjukkan alam semesta berasal dari sebuah ledakan besar adalah
terdapatnya kandungan Hidrogen dan Helium yang tersebar di seluruh jagat raya.
Jika alam semesta tidak memiliki awal, seharusnya Hidrogen telah
menghilang dari alam semesta ini diakibatkan perubahan atom Hidrogen menjadi
atom Helium. Ini bukti yang ditemukan dari penelitian yang panjang.Akhirnya,
para ilmuwan di dunia mengakui kebenaran bahwa alam semesta lahir dari sebuah
ledakan besar yang tentu saja diciptakan keberadaannya. Namun, jika kita ingin
melihat jauh sebelum Big Bang, apa yang harus kita lalukan? Apa yang terjadi
sebelum Big Bang? Kekuatan apa yang telah menciptakan itu semua?
Al-Quran dalam berbagai ayatnya, tidak hanya menyinggung
partikel-partikel yang membentuk kehidupan dan penciptaan, tapi juga
menjelaskan bagaimana alam semesta itu terbentuk dan masanya. Pada ayat 9-12
surat Fussilat, al-Quran memaparkan secara global tentang enam tahapan dari
tahap-tahap penciptaan alam semesta. Dua tahap untuk penciptaan langit, dua
tahap untuk penciptaan bumi dan dua tahap untuk penciptaan apa yang ada di
antara langit dan bumi. Namun, ayat-ayat tersebut tidak menyinggung proses
detail dan waktu yang dibutuhkan untuk setiap tahap.
Ayat-ayat tersebut berbunyi, “Katakanlah: “Sesungguhnya patutkah
kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan
sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam”.
Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia
memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya
dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang
bertanya. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih
merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu
keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”.
Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati”. Maka Dia
menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit
urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang
cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya
Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.”
Mengenai enam tahapan penciptaan tersebut, Ayatullah Makarim Shirazi menjelaskan, “Tahap pertama adalah tahap di mana alam semesta berbentuk gumpalan asap. Tahap kedua adalah fase di mana tumpukan-tumpukan besar dari gumpalan asap tersebut mulai terpisah dan berputar pada poros inti gumpalan. Pada tahap ketiga, tata surya termasuk matahari dan bumi, mulai terbentuk dan pada tahap keempat, bumi mulai dingin dan siap menyambut kehidupan. Pada tahap kelima, tumbuh-tumbuhan dan pepohonan mulai tumbuh di bumi. Dan pada tahap keenam, hewan dan manusia mulai tampak di bumi.” (Tafsir Nemune, jil 6, hal 202).
Mengenai enam tahapan penciptaan tersebut, Ayatullah Makarim Shirazi menjelaskan, “Tahap pertama adalah tahap di mana alam semesta berbentuk gumpalan asap. Tahap kedua adalah fase di mana tumpukan-tumpukan besar dari gumpalan asap tersebut mulai terpisah dan berputar pada poros inti gumpalan. Pada tahap ketiga, tata surya termasuk matahari dan bumi, mulai terbentuk dan pada tahap keempat, bumi mulai dingin dan siap menyambut kehidupan. Pada tahap kelima, tumbuh-tumbuhan dan pepohonan mulai tumbuh di bumi. Dan pada tahap keenam, hewan dan manusia mulai tampak di bumi.” (Tafsir Nemune, jil 6, hal 202).
B. TEORI BERBICARA TENTANG ALAM SEMESTA
a.
Teori
Terbentuknya Alam Semesta
Berbagai teori tentang terbentuknya alam semesta telah
menjadi perdebatan para peneliti dari zaman ke zaman. Beberapa yang akan
disajikan merupakan teori yang masih dipercaya hingga kini. Pengertian alam
semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda
yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba
dan sebagainya. Sedang makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran
yang sangat besar, misalnya bintang, planet, galaksi.Para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam
pengertian tentang ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada di dalamnya.
Manusia sebagai makhluk Tuhan yang berakal budi dan sebagai penghuni alam
semesta selalu tergoda oleh rasa ingin tahunya untuk mencari penjelasan tentang
makna dari hal-hal yang diamati.
b.
Teori
Terbentuknya Galaksi dan Tata Surya.
Menurut Fowler, 12 ribu juta tahun yang lalu Galaksi kita
ini tidaklah seperti dalam keadaan seperti sekarang ini. la masih berupa kabut
gas hidrogen yang sangat besar sekali yang berada di ruang angkasa. la bergerak
perlahan mengadakan rotasi sehingga keseluruhannya berbentuk bulat. Karena gaya
beratnya maka ia mengadakan kontraksi. Massa bagian luar banyak yang
tertinggal; pada bagian yang berkisar lambat dan mempunyai berat jenis yang
besar terbentuklah bintang-bintang.Gumpalan kabut yang telah menjadi bintang
itupun secara perlahan mengadakan kontraksi. Energi potensialnya mereka
keluarkan dalam bentuk sinar dan panas radiasi dan bintang-bintang itupun makin
turun temperatur-nya. Setelah berpuluh ribu juta tahun ia mempunyai bentuknya
yang boleh dikatakan tetap seperti halnya matahari kita.
a) Hipotesis Nebula
Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Immanuel
Kant(1724-1804) pada tahun 1775. Kemudian hipotesis ini disempurnakan oleh
Pierre Marquis de Laplace pada tahun 1796. Oleh karena itu, hipotesis ini lebih
dikenal dengan Hipotesis nebula Kant-Laplace. Pada tahap awal tata surya masih
berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut
nebula.
Unsur gas sebagian besar berupa hidrogen. Karena gaya
gravitasi yang dimilikinya, kabut itu menyusut dan berputar dengan arah
tertentu. Akibatnya, suhu kabut memanas dan akhirnya menjadi bintang raksasa
yang disebut matahari. Matahari raksasa terus menyusut dan perputarannya
semakin cepat. Selanjutnya cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling
matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan
penurunan suhunya dan membentuk planet dalam. Dengan cara yang sama, planet
luar juga terbentuk.
b) Hipotesis Planetisimal
Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas
C. Chamberlain dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal
mengatakan bahwa tata surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang
hampir menabrak matahari.
c) Hipotesis Pasang Surut Bintang
Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan
oleh James Jean dan Herold Jaffries pada tahun 1917. Hipotesis pasang surut
bintang sangat mirip dengan hipotesis planetisimal. Namun perbedaannya terletak
pada jumlah awalnya matahari.
d) Hipotesis Kondensasi
Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom
Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis
kondensasi menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang
berputar membentuk cakram raksasa.
e) Hipotesis Bintang
Kembar Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh
Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya
tata surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan
yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil.
f)
Hipotesis Big Bang
Big Bang merupakan salah satu teori tentang awal
pembentukan jagat raya. Teori ini menyatakan bahwa jagat raya dimulai dari satu
ledakan besar dari materi yang densitasnya luar biasa besar. Impilikasinya
jagat raya punya awal dan akhir. Teori ini terus-menerus dibuktikan
kebenarannya melalui sejumlah penemuan, dan diterima oleh sebagian besar
astrofisikawan masa kini.
c.
Sistem
Tata Surya
Sembilan buah planet yang mengelilingi matahari pada
hakikatnya merupakan dunia tersendiri, dengan beberapa cm khas. Dilihat dari
segi kemanusiaan, bumilah yang paling khas, karena mampu mengemban kehidupan
dan makhluk teknologi. Sampai saat ini diduga tidak ada Homo Sapiens. Manusia
Pemikir, di lingkungan planet lain (makhluk jenis lain) mungkin saja hidup di
planet Mars atau Venus, artinya dapat berkembang atau bermetabolisme.
Sesuatu yang sangat menarik kiranya ialah kenyataan, bahwa
ruang antara kedua golongan planet itu dihuni oleh asteroid. Ketiadaan planet
besar di dalam ruang asteroid pernah menimbulkan banyak perdebatan sampai pada
tahun 1801. Pada tahun itu seorang astronom Italia, Piazzi, menemukan asteroid
Ceres. Benda yang garis tengahnya hanya 750 kilometer itu terlalu kecil untuk
disebut planet, tetapi terlalu besar untuk dianggap tidak ada. Penemuan ini
merupakan permulaan daripada serangkaian penemuan asteroid. Kemudian ternyata,
bahwa asteroid merupakan keluarga besar banyaknya sekitar 100.000.
Semua itu menghuni daerah antara “planet kecil” dan “planet
raksasa”.
Teori yang mengemukakan asal dan pembentukan planet dalam hubungannya langsung dengan kelahiran matahari. Proses pembentukan itu dapat terjadi sekaligus maupun berurutan.Teori yang mengemukakan kehadiran planet di sekeliling ma¬tahari baru terjadi setelah matahari jadi bintang biasa (normal) dan mantap.
Teori yang mengemukakan asal dan pembentukan planet dalam hubungannya langsung dengan kelahiran matahari. Proses pembentukan itu dapat terjadi sekaligus maupun berurutan.Teori yang mengemukakan kehadiran planet di sekeliling ma¬tahari baru terjadi setelah matahari jadi bintang biasa (normal) dan mantap.
Kedalam
golongan ini termasuk aliran yang mengatakan bahwa:
1)
Materi pembentuk
planet berasal dari terlemparnya ma¬tel matahari sendiri atau materi bintang tersebut.
Tumbukan di sini tidak perlu berarti tumbukan antara dua buah bintang melainkan
berarti matahari dan bintang tersebut hanya bersimpang jalan.
2)
Materi dasar pembentuk
planet terkumpulkan dari materi antar bintang yang terseret oleh matahari dalam
perjalan an hidupnya mengelilingi pusat galaktika.
d. Anggota-anggota System Tata Surya
1)
Matahari
Matahari
merupakan bola gas yang berpijar, matahari adalah bintang yang beraada pada
kelas spektrum G2. Matahari sangat panas sehingga berwujud gas. tekanan yang dihasilkan
luar biasa besar karena tempetaturnya yang sangat tinggi di abagian intinya.Di inti matahari terjadi reaksi termonuklir. Matahari
tersusun atas inti, fotosfer, kromosfer adn korona.
2)
Planet
Ada
beberapa hal yang menjadi syarat bahwa benda langit merupakan sebuah
planetdiantaranya:
a)
Orbit plaet tersebut
mengelilingi matahari.
b)
Memiliki massa yang
cukup atau lebih besar dari 10 20 kg agar dapat menghasilkan gravitasi sendiri,
dengan bentuknya mendekati bulat.
c)
Orbitnya tidak
memotong orbit planet lain. Planet–planet tersebut adalah Merkurius, Venus,
Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.
3)
Satelit
Hampir semua planet di tata srya memiliki sitem sekunder,
disebut satelit. satelit bumi adalah bulan. Hampir semua satelit alami yang
paling besar terletask di orbit sinkron, dengan satu sisinya secara tetap
menghadap planet induknya.
4)
Asteroid
Penemuan asteroid sudah ada sejak tahun 1801, yaitu oleh
Piazzi seorang astronom Italia. Asteroid temuannya dinamai Ceres. Ceres
rianugerahi sebagai asteroid terbesar di taat surya dengan diameter sekitar 900
km. populasi asteroid adalah di daerah antara orbit planet Mars dan Jupiter,
dikenal sebagai Main Belt atau Sabuk Utama. Selain Ceres adapila asteroid lain
yang menempati orbit yang berbeda, yaitu Trojan dan asteroid AAA
(Asteroids-Amor, Apollo, Aten).
5)
Komet
Komet adalah sekumpulan partikel-partikel padat, berevolusi
terhaadp matahari dengan eksentrisitas yang sangat besar. Komet berarti si
rambut panjang. Orbit komet membentuk sudut terhadap ekliptika. Jadi periode
komet sangat besar, jarang terlihat.Komet Halley
muncul setiap 75 tahun sekali. selang waktu kemunculan komet menunjukan
revolusi komet itu sewaktu bergerak mendekati matahari.
Ketika komet mendekati matahari materialnya menjadi sanagat
panas dan menguap, dan membentuk awan gas yang bercampur dengan debu di sekitar
inti padatnya. Tekanan radiasi matahari mendorong kometpertikel-partikel komet
dan membentuk ekor. Kepala komet berdiameter sekitar 20.000 km, dan panjang
ekornya sampai jutaan km.
Pada saat komet mencapai perihelion , maka terbentuklah
ekor komat yang paling maximum. Seluruh massa komet diperkirakan mencapai
sepersejuta dari massa bumi. keberadaan komet ini seperti sepele tapi komet
memang benar-benar ada.komet Lulin, si
komet hijau nan cantik akan mendekati Bumi
6)
Meteor
Cahaya uap yang dihasilkan seperti bintang bergerak cepat
melintasi langit dikenal sebagai bintang jatuh, adalah fenomena hadirnya
meteor. Jumlah meteor yang bertabrakan dengan bumi selama 24 lam diperkirakan
mencapai 200 juta meteor. Meteor itu dinamakan meteorit. Meteorid diabedakan
dalam 2 tipe, tipe pertama yaitu meteorid yang mengelilingi matahari seperti
planet orbitnya memiliki eksentrisitas yang kecil serta hampir sebidang dengan
bidang utama planet.Tipelainnya yaaitu komet yang memiliki eksentrisitas yang
besar. mendekati bumi dari segala arah seakan ingin membombardir bumi dengan
sudut kecil terhadap bidang orbit bumi. Meteor ini sering menumbuk bumi secara
berkelompok disebut dengan Shower.
7)
Materi Antar Planet
Medium antar planet terdiri dari debu dan gas. debu antar
planet merupakan distribusi yang jarang dari mikrometeorit yang mengitari atata
surya. Namun terdapat pula distribuso gas disekitar sistem tata surya.Fakta adanya gas antar planet datang dari penyelidikan luar
angkasa dengan peralatan canggihnya mencatat gerakan atom dan partikel yang
bergerak dengan cepat. Gas antar planet terdiri dari ion dan elektron yang
dipancarkan matahari ke luar angkasa. Liran ini dikenal dengan sebutan angin
solar.
e. Asal Muasal Kehidupan di Bumi
1)
Berbagai Pendapat Tentang Asal
Mula Kehidupan:
Sebelum abad ke-17, para ahli menganggap bahwa makhluk
hidup terjadi dengan sendirinya dari makhluk tak hidup. Anggapan ini disebut
teori generatio spontanea atau abiogenesis. Pendapat ini begitu ekstrim,
misalnya kecebong berasal dari lumpur, ulat berasal dari bangkai, bahkan dari
gandum dapat langsung jadi tikus hanya dalam waktu satu malam. Dengan adanya
renaissance, mulai timbul paham baru.
Francesco Redi (1626-1697), ahli Biologi dari Italia, dapat
membuktikan bahwa ulat pada bangkai berasal dari telur lalat, yang meletakkan
telurnya dengan sengaja. Dari berbagai percobaan, mendapatkan peristiwa yang
serupa, ia mengemukakan pendapat bahwa kehidupan berasal dari telur atau comne
vivum ex ovo.
Lazzaro Spallanzani (1729-1799) juga ahli Biologi dari
Italia, dengan eksperimen terhadap kaldu membuktikan bahwa jasad renik yang
mencemari kaldu dapat membusukkan kaldu itu. Bila kaldu ditutup rapat setelah
mendidih, maka tak terjadi pembusukan. Ia mengambil kesimpulan, bahwa untuk
adanya telur harus ada jasad hidup, atau omne ovum ex vivum.
Louis Pasteur (1822-1895) sarjana Perancis, melanjutkan
teori Spallanzani, dengan eksperimen berbagai jasad renik. Ia mendukungnya, meskipun
banyak yang menentang. Kemudian menarik kesimpulan bahwa harus ada kehidupan
sebelumnya agar tumbuh kehidupan baru atau omne vivum ex vivum. Timbullah teori
biogenesis, sedangkan teori abiogenesis rupa-rupanya telah terkalahkan. Akan
tetapi asal mula kehidupan masih tetap jadi pikiran para ilmuwan.
Sedemikian jauh hampir semua para ahli biologi sependapat
bahwa pemula kehidupan terjadi di bumi ini, tidak di luar bumi. Mereka
menemukan makhluk hidup bersel satu sebagai pemula kehidupan. Kemudian terjadi
evolusi organik menjadi organisme bersel banyak,
Porifera-Coelenterata-Vermes-Echinodermata-Molusca Arthropoda-Vertebrata, dan
Manusia paling akhir. Oparin (1938) sarjana Rusia, mengemukakan hipotesis bahwa
ada makhluk peralihan dari makhluk tak hidup ke makhluk hidup.
Hipotesis ini berdasarkan penelitian ahli lain di bidang
Ilmu Kimia. Kita telah mengetahui bahwa tubuh organisme 99% terdiri dari
senyawa Karbon, Hidrogen, Oksigen dan Nitrogen. Seorang ahli kimia Harold Urey
(1893) di Amerika Serikat, mengemukakan pendapat bahwa atmosfer bumi suatu
waktu pernah mengandung banyak CH4 (metana), NH3 (amonia), H2 (hidrogen), dan
H2O (air) dalam bentuk gas. Zat tersebut sangat mungkin bergabung membentuk
ikatan organik, di mana kehidupan biasanya berlangsung. Pendapat ini, kemudian
terkenal dengan teori Urey.
Seorang murid Urey, bernama Stanley Miller (1953) berhasil
membuat model alat laboratorium yang sederhana untuk membuktikan teori Urey. Ke
dalam alat itu ia masukkan gas tersebut di atas, kemudian dibuat loncatan
listrik bertegangan tinggi. Hasilnya sungguh menakjubkan, setelah dianalisis
ternyata diperoleh zat organik berupa: gula, purin, pyrimidin, asam amino, dan
senyawa lainnya. Zat itu merupakan komponen ikatan DNA (deoxyribo nucleic acid)
dan RNA(Ribose nucleic acid),yaitu protein inti, yang biasa¬nya membentuk
virus.
Eksperimen tersebut
mengingatkan kita bahwa sinar matahari menyebabkan terjadinya muatan listrik di
atmosfer. Bila muatan listrik besar akan menimbulkan loncatan listrik, yang
kita nama-kan petir, baik besar maupun kecil. Karena di alam bebas dapat
terjadi senyawa kimia seperti dalam eksperimen Stanley Miller dan tentunya juga
menyokong teori Urey.
Peristiwa petir terjadi
jutaan kali setiap hari. Tentunya ikatan-ikatan kimia organik tersebar di
seluruh pelosok muka bumi. Para ahli kimia sepakat bahwa di alam selalu
terdapat kecenderungan penggabungan berbagai senyawa, sehingga makin kompleks
struktur molekulnya. Weisz (1961) melanjutkan hipotesis Operin, disertai bekal
teori Urey yang telah diuji kebenarannya oleh Milller.
Menurut Weisz, penggabungan
senyawa kimia itu terus bergabung menjadi molekul-molekul yang lebih besar dan
kompleks. Salah satu ikatan yang banyak itu terbentuk asam nuklein, yang
terdiri dari gula-phosfat-purin-pyrimidin-asam amino. Rantai ini cenderung
untuk mengikat rnata rantai dari sekitarnya, sehingga terjadilah rantai dobel
yang setangkup. Kemudian rantai yang satu melepaskan did dari yang pertama
dalam bentuk duplikat Mulai dari sinilah, barangkali, terjadi loncatan tingkah
laku kimiawi dari sifat tak hidup ke sifat hidup.
Pada waktu rantai tadi
mengikat materi yang sama, bolehlah kita sebut makan yang pertama, bila ia
disebut hidup. Pada waktu melepaskan duplikat, bolehlah kita namakan reproduksi
yang pertama, bila ia sebagai pemula kehidupan di bumi. Selanjutnya terjadilah
persaingan, maka rantai serupa itu perlu bergabung satu sama lain, membentuk
rantai yang lebih pan¬jang dan lebih panjang lagi. Bila hipotesis ini dapat
bertahan, maka terjawablah salah satu missing link terbesar dalam evolusi
organik.
2)
Planet Bumi sebagai bagian dari
Sistem Tata Surya
Bumi adalah planet ketiga dari Matahari yang merupakan
planet terpadat dan terbesar kelima dari delapan planet dalam Tata Surya.Bumi juga merupakan planet
terbesar dari empat planet kebumian Tata Surya. Bumi
terkadang disebut dengan dunia atau Planet Biru.
Bumi berinteraksi secara gravitasi dengan objek lainnya di luar angkasa, terutama Matahari dan Bulan. Ketika mengelilingi Matahari dalam satu orbit, Bumi berputar
pada sumbunya sebanyak 366,26 kali, yang menciptakan 365,26 hari matahari atau satu tahun sideris.
3)
Lapisan lapisan pada planet
bumi dan fungsinya
Planet bumi kita memiliki
berbagai macam lapisan, Lapisan-lapisan ini dikelompokkan, baik dari segi
Strukturnya, maupun segi susunan kimianya.
a.
Berdasarkan struktur
1)
Kerak Bumi (Crust).
Merupakan bagian terluar
dari bumi. Tebal lapisannya mencapai 70 km. Kerak bumi dibedakan atas dua
macam, yaitu Kerak Benua dan Kerak Samudera. Kerak samudera memiliki ketebalan
sekitar 5-10 km sedangkan 20-70 km. Penyusunan kerak samudera yang utama adalah
batuan basalt. Penyusunan kerak benua adalah granit. Kerak bumi yang membentuk
dasar samudera disebut Lempeng Samudera, sedangkan yang membentuk dasar benua
disebut Lempeng Benua. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh makhluk
hidup. Suhu bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 derajat celcius.
2)
Selimut atau selubung
(mantle).
Merupakan lapisan yang
terletak di bawah lapisan kerak bumi. Tebal selimut mencapai 2.900 km merupakan
lapisan batuan padat. Suhu bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 derajat
celcius.
3)
Inti bumi (core).
Terdiri dari material cair,
dengan penyusunan utama logam besi (90%), nikel (8%) dan lain-lain. Lapisan ini
dibedakan menjadi lapisan inti luar (outer core) dan inti dalam (inner core).
Lapisan inti luar tebalnya sekittar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang
suhunya mencapai 2.200 derajat celsius. Inti luar adalah pusat bumi berbentuk
bola dengan diameter sekitar 2.700 km, di dalamnya mengandung unsur nikel dan
besi yang suhunya mencapai 4.500 derajat celcius.
b.
Berdasarkan unsur kimianya
1)
Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan
udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh dengan ketebalan 650 km. Lapisan
ini berfungsi untuk mengurangi radiasi matahari, melindungi bumi kita dari
jatuhnya benda-benda luar angkasa (seperti meteor, asteroid, dll), menyediakan
oksigen dan karbon dioksida, dan mendistribusikan air ke berbagai wilayah di
permukaan bumi. Lapisan atmosfer mengandung berbagai macam unsur gas, dan yang
paling banyak adalah nitrogen (78,08%), dilanjut oleh oksigen (20,95%), argon
(0,93%), dan karbon dioksida (0,03%). Selain gas ini, juga terdapat unsur
gas-gas yang lain yang kandungannya jauh lebih rendah, misalnya : Neon (Ne),
Kripton (Kr), Hidrogen (H2), Xenon (Xe) Ozon (03) dan uap air.
2)
Hidrosfer
Air adalah sumber kehidupan
bagi manusia, merupakan gabungan antara dua atom Hidrogen dan satu atom oksigen
sehingga menjadi H20. Sedangkan hidrosfer sendiri adalah lapisan air yang
menyelimuti permukaan bumi.
3)
Lithosfer
Lithosfer berasal dari
bahasa Yunani yaitu, Lithos yang artinya batuan dan Sphera artinya lapisan.
Lithosfer adalah lapisan kulit bumi yang paling luar berupa batuan padat.
Lithosfer tersusun dalam dua lapisan, yaitu kerak dan selubung yang tebalnya
50-100 km. Lapisan ini merupakan lempeng yang bergerak sehingga dapat
menimbulkan pergeseran benua.
4)
Biosfer
Merupakan gabungan dari
ekosistem yang ada di planet bumi. Secara entimologi, biosfer berasal dari dua
kata, yaitu bio yang berarti hidup dan sphereyang berarti lapisan. Dengan
demikian dapat diartikan biosfer adalah lapisan tempat tinggal mahluk hidup.
Termsuk semua bisofer adalah semua bagian permukaan bumi yang dapat dihuni oleh
mahluk hidup.
C.
Teori terbentuknya bumi
1. Teori Kant-Laplace
Pada abad ke
18, para ahli telah memikirkan proses terjadinya bumi. Salah satunya adalah
teori mengenai kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant dan Piere
de Laplace.Dalam teori
ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul
menjadi kabut (nebula).Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut
yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang
sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan
memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian
menjadi planet-planet dalam tata surya.
2. Teori planetesial
Dikemukakan
oleh Forest Ray Moulton dan T.C Chamberlain pada awal abad ke-20. mereka
mengatakan bahwa matahari terdiri dari massa gas bermassa besar sekali, pada
suatu saat didekati oleh sebuah bintang lain yang melintas dengan kecepatan
tinggi di dekat matahari. Pada waktu bintang melintas di dekat matahari dan
jarak keduanya relatif dekat, maka sebagian massa gas matahari ada yang
tertarik ke luar akibat adanya gravitasi dari bintang yang melintas tersebut.
Sebagian dari massa gas yang tertarik ke luar ada yang pada lintasan bintang
dan sebagian lagi ada yang berputar mengelilingi matahari karena gravitasi
matahari. Setelah bintang melintas berlalu, massa gas yang berputar
mengelilingi matahari menjadi dingin dan terbentuklah cincin yang lama kelamaan
menjadi padat dan di sebut planetisimal. Beberapa planetisimal yang terbentuk
akan saling tarik – menarik bergabung menjadi satu dan pada akhirnya membentuk
planet, termasuk bumi.
3.
Teori bintang kembar
Dikemukakan oleh Laytletton.
ia mengatakan bahwa galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu
bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang
tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan
ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang
tidak meledak itu adalah matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah
planet-planet yang mengelilinginya.
4.
Teori pasang surut gas
Dikemukakan oleh James Jeans
dan Harold Jeffreys. Dalam teorinya, mereka mengatakan bahwa pada saat bintang
memiliki massa yang sama dengan matahari dan mendekat, maka akan menimbulkan
sebuah lidah api (pijaran api) yang sangat besar dari matahari. Dalam lidah api
tersebut, terjadi kerapatan gas-gas, namun pada akhirnya kerapatan tersebut
akan terpecah menjadi sebuah kolom-kolom.
Kolom-kolom tersebut akan
terpisah dan menjadi benda-benda yang berdiri sendiri.
Benda-benda tersebut kini yang kita namakan dengan “planet”. planet-planet tersebut berputar dan mengalami proses pendinginan sehingga menjadi planet besar (ex : jupiter, saturnus). Sedangkan pada bumi, proses pendinginannya relatif lebih cepat.
Benda-benda tersebut kini yang kita namakan dengan “planet”. planet-planet tersebut berputar dan mengalami proses pendinginan sehingga menjadi planet besar (ex : jupiter, saturnus). Sedangkan pada bumi, proses pendinginannya relatif lebih cepat.
5.
Teori big bang
Sama seperti pembahasan
sebelumnya mengenai teori big bang. Teori ini menyatakan bahwa pada awalnya alam
semesta (termasuk bumi di dalamnya) merupakan sebuah gumpalan kabut raksasa yang
berputar pada prosesnya.
Putaran tersebut
memungkinkan bagian-bagian kecil yang ringan terlempar ke luar dan sebagian
besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa.
Dan pada suatu ketika, gumpalan tersebut meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk berbagai galaksi dan Nebula. Selama kurang lebih 4,6 miliyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk sebuah galaksi bernama BIMASAKTI. Sementara bagian-bagian yang tadi terlempar mengalami kondensasi, sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Gumpalan-gumpalan tersebut membentuk planet-planet, termasuk planet bumi di dalamnya.
Dan pada suatu ketika, gumpalan tersebut meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk berbagai galaksi dan Nebula. Selama kurang lebih 4,6 miliyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk sebuah galaksi bernama BIMASAKTI. Sementara bagian-bagian yang tadi terlempar mengalami kondensasi, sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Gumpalan-gumpalan tersebut membentuk planet-planet, termasuk planet bumi di dalamnya.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Ati Harmoni, Ilmu
Alamiah Dasar, Penerbit Gunadarma, Jakarta, 1992
Komentar
Posting Komentar